Kumpulan Doa dan Ucapan Selamat Lebaran Idul Adha Versi Bahasa Sunda untuk Update Facebook
Berikut ini Tribunjabar.id sediakan referensi ucapan selamat Hari Raya Idul Adha 1441 H versi Bahasa Sunda.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Yongky Yulius
Imam Ahmad rahimullah juga berkata tidak apa-apa mengucapkan Taqobbalallahu minna wa minka kepada sesama di hari raya Idul Adha.
Sebuah kisah diriwayatkan penduduk Syam dari Abu Umamah mengatakan seorang ulama, Harb bertanya hukum mengucap Taqobbalallahu minna wa minkum.
Imam Ahmad menjawab tidak apa-apa mengucap seperti itu.
Ada pula yang menanyakan apakah Watsilah bil Al Aqso' juga berpendapat hal yang sama.
Imam Ahmad mengiyakan. Ia juga mengatakan ucapan seperti itu tidak dimakruhkan.

Ibnu ‘Aqil menceritakan beberapa hadits mengenai ucapan selamat di hari raya ‘ied.
Di antara hadits tersebut adalah dari Muhammad bin Ziyad, ia berkata, “Aku pernah bersama Abu Umamah Al Bahili dan sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lainnya. Jika mereka kembali dari ‘ied (salat Ied), satu sama lain di antara mereka mengucapkan, ‘Taqobbalallahu minna wa minka’.” Imam Ahmad mengatakan bahwa sanad riwayat Abu Umamah ini jayyid atau hadis yang ragu antara shahih atau hasan.
Ali bin Tsabit menanyakan perihal ucapan di hari raya Idul Adha kepada Malik bin Anas.
Malik bin Anas mengatakan ucapan selamat semacam itu tidak dikenal di Madinah.
Diriwayatkan dari Ahmad bahwa beliau berkata, “Aku tidak mendahului dalam mengucapkan selamat (hari raya) pada seorang pun. Namun jika ada yang mengucapkan selamat padaku, aku pun akan membalasnya.”
Demikian berbagai nukilan riwayat sebagaimana kami kutip dari Al Mughni.
• Saat Idul Adha dan Idul Fitri, Aktivitas Bandara di Aceh Diminta Disetop, Begini Kata Angkasa Pura
• Pesan Mahfud MD saat Jadi Khatib Salat Idul Adha di Jogja
Adapula sahabat Nabi, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan ketika berjumpa dengan orang setelah salat Ied, ia mengucap Taqobbalallahu minna wa minkum wa ahaalallahu ‘alaika.
Imam Ahmad menjelaskan ia tidak pernah mengucap selamat pertama kali di hari raya.
Namun, bila ada yang mengucap selamat kepadanya maka akan ia balas.
Lalu bagaimana hukum mengenai jabat tangan dan berpelukan ketika memberikan ucapan selamat tersebut.
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan perbuatan seperti jabat tangan dan berpelukan dibolehkan.
"Perbuatan itu semua dibolehkan. Karena orang-orang tidaklah menjadikannya sebagai ibadah dan bentuk pendekatan diri pada Allah.
Ini hanyalah dilakukan dalam rangka ‘adat (kebiasaan), memuliakan dan penghormatan. Selama itu hanyalah adat (kebiasaan) yang tidak ada dalil yang melarangnya, maka itu asalnya boleh.
Sebagaimana para ulama katakan, ‘Hukum asal segala sesuatu adalah boleh. Sedangkan ibadah itu terlarang dilakukan kecuali jika sudah ada petunjuk dari Allah dan Rasul-Nya’."