Harus Waspada, Banyak Hewan Tak Layak Dijual untuk Kurban di Bandung, Bahkan Ada yang Betina

Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung telah menemukan 989 ekor hewan kurban yang tidak sehat dan tidak layak jual.

Penulis: Cipta Permana | Editor: Giri
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Pekerja memberi pakan sapi kurban yang dijual di area parkir Balonggede, Kota Bandung, Rabu (15/7/2020). Pembeli hewan kurban harus benar-benar meneliti hewan yang dibelinya untuk berkurban. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Cipta Permana

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Banyak hewan tak layak yang dijual untuk kurban di Kota Bandung. Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung telah menemukan 989 ekor hewan kurban yang tidak sehat dan tidak layak jual berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas pemeriksa hewan kurban selama periode 15-23 Juli.

Ratusan hewan kurban tersebut ditemukan tersebar di berbagai titik lokasi penjualan di Kota Bandung.

Kepala Bidang Peternakan Dispangtan Kota Bandung, Sri Rezeki, mengatakan, jumlah hewan kurban tidak sehat dan tidak layak tersebut diperoleh dari hasil pemeriksaan petugas yang dilakukan kepada 3.464 ekor sapi, 5.812 ekor domba, dan 20 ekor kambing.

Hewan-hewn itu dijual 105 pedagang di 23 kecamatan di Kota Bandung. Kecamatan itu meliputi Babakan Ciparay, Cibiru, Ujungberung, Kiaracondong, Lengkong, Regol, Gedebage, Bandung Kulon, Cidadap, Cinambo, Rancasari, Sukasari, Cicendo, Buahbatu, Bojongloa Kidul, Coblong, Panyileukan, Sukajadi, Arcamanik, Mandalajati, Andir, Antapani, dan Cibeunying Kaler.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas, dari 3.464 ekor sapi, sebanyak 132 ekor dalam kondisi tidak sehat dan tidak layak. Sedangkan, untuk domba, dari 5.812 ekor yang telah diperiksa, ditemukan 850 ekor tidak sehat dan tidak layak. Kemudian, untuk kambing, dari 20 ekor ditemukan empat dalam kondisi tidak sehat dan tidak layak," ujar Sri Rezeki saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (24/7/2020).

Sri menuturkan, hewan tidak sehat dan tidak layak telah diidentifikasikan karena cacingan, sakit mata, diare, sakit kulit, cacat, patah kaki, dan belum cukup umur. Ada juga hewan kurban yang dijual berjenis kelamin betina.

Menurutnya, ratusan hewan tersebut, selain tidak memperoleh kalung sehat dan layak dari Dispangatan Bandung, juga ditandai. Pihak Dispangtan Bandung meminta kepada penjual agar dipisahkan dari hewan kurban lain yang dipamerkan  dan tidak dijual.

Ada Informasi Kecelakaan Bus Masuk Sungai di Tol Cikopo, Kasatlantas Polres Purwakarta: Hoaks

Sopir Kena Serangan Jantung Saat Mengemudi, Ini yang Dilakukan Ketua DPC Demokrat Kuningan

Selain memeriksa kondisi kesehatan dan kelayakan hewan kurban, para petugas pun memeriksa kesiapan para pedagang dalam penerapan protokol kesehatan di lokasi penjualan.

"Meski telah di sosialisasikan jauh-jauh hari, namun, di lapangan tetap ditemukan beberapa penjual yang belum menerapkan standar protokol kesehatan secara baik. Bahkan ada di antaranya yang menyiapkannya secara mendadak karena mengetahui petugas akan datang. Bagi yang tidak menyiapkan itu (sarana protokol kesehatan) kami tunda dulu pemeriksaannya," ucapnya.

Sri menuturkan, hingga H-7 Iduladha 1441 H, jumlah kalung sehat dan layak yang telah dipasangkan kepada hewan ternak hasil pemeriksaan sebanyak 9.296 buah dari total ketersediaan 30 ribu kalung.

Hal tersebut dipengaruhi faktor kesiapan para pedangang dalam memulai aktivitas transaksinya.

Diperkirakan puncak aktivitas penjualan hewan kurban akan terjadi pada Sabtu (25/7/2020).

"Memang kami belum mendata semua pedagang dari 225 total pedagang yang tercatat dan direkomendasikan oleh aparat kewilayahan. Kami baru mencapai 105 titik. Kondisi ini karena, rata-rata sebagian pedagang baru akan memulai aktivitasnya besok. Besok, kami pun akan semakin memasifkan pemeriksaan hewan kurban," ujar Sri.

Artis Irwansyah Datangi Polrestabes Bandung Masih Berkenaan Kasus dengan Medina Zein

Mengenai sistem penjualan hewan kurban secara daring, pihaknya pun telah menemukan beberapa pedagang melakukan hal tersebut, biasanya pembeli yang sudah menjadi pelanggan tetap kepada para pedaggang.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved