Polisi Gelar Rekonstruksi Pembunuhan Bocah 5 Tahun di Cicalengka, sang Ibu Tak Berhenti Menangis
Pihak Polres Bandung menggelar rekonstruksi pembunuhan Aulia, bocah lima tahun yang jasadnya ditemukan di dalam toren di Desa Panenjoan, Cicalengka.
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Giri
Laporan Wartawang Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pihak Polres Bandung menggelar rekonstruksi pembunuhan Aulia, bocah lima tahun yang jasadnya ditemukan di dalam toren di Desa Panenjoan, Cicalengka, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (21/7/2020).
Rekontruksi menghadirkan pelaku yang merupakan ayah tirinya, Hamid (25), dan ibu korban, Siti Aisah (29).
Saat pelaku digiring oleh polisi, warga yang datang langsung meneriaki pelaku.
Sedangkan ibu Korban, Siti terlihat sangat sedih kehilangan anak kesayangannya.
Pada saat rekonstruksi, dia terus saja meneteskan air mata. Keluarga yang menemaninya mencoba menenangkannya.
Kasatreskrim Polresta Bandung, AKP Agta Bhuwana Putra, mengatakan, rekonstruksi masih berlangsung diperkirakan sampai 30 adegan.
"Jadi kami hari ini melaksanakan rekonstruksi untuk menegaskan kembali terkait keterangan-keterangan yang disampaikan oleh para saksi, dan juga tersangka," kata Agta, di lokasi, Selasa (21/7/2020).
Agta mengatakan, disinkronkannya keterangan dengan adegan-adegan di rekonstruksi supaya penanganan penyidikan ini dapat dilaksanakan secara scientific investigation.
Saat disinggung apakah ada fakta baru, menurut Agta, masih sesuai dengan rilis yang kemarin.
• Asia Plaza Sumedang Ditutup karena Satu Karyawan Positif Corona? Ini Kata Gugus Tugas
• Hasil Survei Terbaru: Ganjar dan Anies Berada di Posisi Pertama dan Kedua, di Mana Ridwan Kamil?
"Jadi memang, hari ini kami menegaskan apa saja keterangan dari saksi dan tersangka. Adegan tak ada yang berubah, masih sama dengan keterangan," kata Agta.
Mengenai ada kemungkinan tersangka melakukan pembunuhan berencana, Agta mengatakan belum sampai ke sana.
"Itu sifatnya masih spontan, tindakan tersebut dilakukan karena memang pelaku menerima kata-kata kasar dari korban," ujarnya.
Selain itu, kata Agta, pelaku pada saat melakukan aksinya dalam kondisi mabuk dan juga mengonsumsi obat keras.
• Wali Kota Ajay Tak Persoalkan Kota Cimahi Menjadi Zona Oranye, Berharap Ini kepada Masyarakat
"Dari adegan yang tadi dilaksanakan, sempat dari kamar (lantai 2), menuju lantai 3 ada beberapa paksaan (dari pelaku) mendorong korban untuk berjalan. Begitu sampai lantai 3 atau TKP, tersangka langsung melakukan pembunuhan tersebut dengan langsung mengangkat korban menuju ke toren air," tuturnya.