Baksos Javaretro Hotel Menabur Benih Kebaikan di Tengah Pandemi

Ketua Yayasan Kebhinekaan Kesatuan Jiwa Raga Kami (YKKJRK), Petrus Adamsantosa, selaku penyelenggara baksos, ini bukan tentang mata pelajaran sekokah

Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: Dedy Herdiana
Istimewa
Dedi dan anaknya, Rizki penerima bantuan paket dari YKKJRK yang dibagikan tim Javaretro dan Garnisun Tap ll/Bandung. Dedi masih belum mampu menyekolahkan anaknya yang setiap hari selalu diajak berkeliling mencari nafkah. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Kemal Setia Permana

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - “Saya jauh pak, dari Tegal Jawa Tengah". Ini cerita pertama pemulung ditemui tim Javaretro dalam baksos rutin mingguan yang digelar Minggu dan Senin (19-20/7/2020).

Pemulung bernama Dedi itu sedang bersama anaknya yang mungil, Rizki, yang mengenakan masker dan kupluk saat berada di kawasan Kosambi lengkap membawa gembolan tas dan kresek.

“Anak saya harusnya sekolah TK , tetapi tidak sekolah karena tidak ada biaya," tutur Dedi.

Dari perbincangan diketahui bahwa tenyata pria yang berdomisili di Cimahi ini mengurus sekaligus bekerja membawa anaknya menjadi pemulung dari mulai pergi pagi hingga pulang malam.

Ketua YKKJRK: Menabur Hal-hal Baik adalah Kewajiban Setiap Manusia

Banjir Kasih dan Perhatian di Baksos Javaretro, Santuni Anak Yatim, Keluarga Kurang Mampu & Difabel

Jika di luar sana anak seumuran Rizki belajar di sekolah, maka Rizki terpaksa belajar di jalan.

Menurut Ketua Yayasan Kebhinekaan Kesatuan Jiwa Raga Kami (YKKJRK), Petrus Adamsantosa, selaku penyelenggara baksos, hal ini bukan tentang mata pelajaran sekolah, akan tetapi soal belajar bertahan hidup.

"Ini adalah hal yang membangkitkan kami beserta tim terus melanjutkan perjalanan dan menyebar baksos di Kota Bandung. Kami, tim Javaretro dan dibantu oleh tim Garnisun Tap II/Bandung, melanjutkan perjalanan baksos dengan 200 paket sembako berisikan beras, gula, sabun mandi, antiseptik, dan botol minum lengkap dengan alat makan sendok garpu, serta satu paket makan siang," tutur Adam di sela baksos.

Adam menyebutkan di hari pertama, Minggu, tim menyebarkan 110 paket dengan menelusuri Jalan Sukajadi, Sukasari, Paster, Supratman, Ibrahim Adjie, Antapani, Buahbatu, Sukarno Hatta, Kosambi,Sukamiskin, Cicaheum, Batununggal dan Cikutra.

"Kami benar-benar menelusuri sepanjang jalan sampai kami menemukan daerah para pemulung, gelandangan dan orang yang tepat karna bagi kami alangkah bermanfaatnya bantuan disalurkan bagi orang yang tepat sasaran," katanya.

Di hari kedua, Senin, Tim Javaretro dan Garnisun menyasar khusus anak-anak asuh dan penyandang disabilitas atau difabel.

Sekitar 90 paket sembako terdiri dari beras, gula, sabun mandi, antiseptik, botol minum lengkap dengan alat makan sendok dan garpu berhasil disebar bagi mereka.

Mereka adalah yang berada di penampungan pemulung area Cipedes ada anak-anak serta keluarga pemulung (30 paket), serta penampungan pemulung area Permata anak-anak serta keluarga pemulung (30 paket).

"Sebanyak 30 paket lainnya kami bagikan ke penyandang disabilitas di SLB Gunung Batu dan orang tua difabel di daerah Sukajadi. Khusus daerah ini kami dibantu oleh staf Javaretro Hotel yaitu Restu (tim koordinator difabel) yang kebetulan tidak kalah semangatnya dengan kami," katanya.

Menurut Adam, di tengah pendemi dan krisis yang menghantam, kebaikan adalah hal abadi yang selalu bisa dibagikan.

Kebaikan tidak tergantung pada jumlah dan usaha yang disumbangkan, tetapi hanya bergantung pada niat tulus dari kita.

"Ini yang membuat menabur kebaikan akan selalu terasa indah. Seberkas senyum akan jauh berarti dibanding sekarung beras tanpa senyum," tutur Adam. (adv/kemal setia permana)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved