Sukses Ketika Membela Persib, Hal Ini yang Membuat Makan Konate Bisa Bermain di Indonesia
Persib Bandung menjadi tim ketiga di Indonesia yang dibela Makan Konate. Bersama Persib Bandung, gelandang asal Mali itu merasakan gelar LSI 2014.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Persib Bandung menjadi tim ketiga di Indonesia yang dibela Makan Konate. Bersama Persib Bandung, gelandang asal Mali itu merasakan gelar LSI 2014 dan Piala Presiden 2015.
Kini, dia berkostum Persebaya Surabaya.
Di balik pencapaian gemilangnya, gelandang terbaik Liga 1 2019 itu punya liku-liku karier bak petualangan di sejumlah negara.
Mungkin jika tidak ada perang, Konate sepertinya tak akan berkarier di Tanah Air.

Memasuki usia 19 tahun, Konate mendapatkan tawaran untuk berkarier di Libya pada musim 2011.
Pemain berposisi gelandang serang itu sepakat bergabung bersama klub Al Akhdar SC.
Namun, petualangannya itu harus berakhir dengan cepat. Karena saat itu di Libya tengah terjadi perperangan yang membuat Konate memutuskan keluar.

Perang Saudara Libya 2011 adalah konflik yang merupakan bagian dari Musim Semi Arab.
Bersama Al Akhdar SC, Konate hanya bermain 11 kali dengan mencetak dua gol. Dia akhirnya memutuskan kembali ke negara asalnya, Mali.
Konate pun terus berlatih hingga akhirnya bertemu dengan seorang agen yang membawanya ke Indonesia.
"Waktu saya bermain di Libya, di sana ada perang yang membuat kompetisi berhenti. Akhirnya saya pulang ke Afrika. Saya latihan di sana selama tiga bulan. Lalu saya ditawarkan oleh agen saya Mamadou. Saya pun akhirnya kerjasama dengan dia," ucap Konate dalam channel YouTube Hanif dan Rendy Show seperti dikutip dari BolaSport.com.
Konate harus menunggu satu tahun untuk bisa melanjutkan perjalanannya di dunia sepak bola.

Ia pun dicarikan klub sepak bola asal Indonesia oleh agennya tersebut.
"Agen saya bilang, ia bisa mencarikan klub di Indonesia. Pertama saya dengar Indonesia, saya tanya ke agen, Indonesia itu daerah mana," ucapnya.
Petualangan Konate persepakbolaan Indonesia dimulai pada 2012. Makan Konate bergabung bersama PSPS Pekanbaru selama setengah musim.