Begini Pola Asuh Anak di Rumah Agar Tidak Bosan Selama Masa Pandemi Covid-19 Versi Atalia Praratya

Atalia Praratya Ridwan Kamil, mengatakan orang tua harus menyesuaikan pola asuh anak dan memperhatikan tumbuh kembang anak di tengah pademi Covid-19.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
Tribun Jabar/Muhamad Syarif Abdussalam
Ketua TP PKK Jabar, Atalia Praratya Ridwan Kamil. 

Atalia meminta kepada orang tua untuk tidak mengajak anak ke tempat keramaian, seperti mal atau pasar.

“Saya agak khawatir ketika ibu mengajak anak kecilnya datang ke pasar yang padat. Saya kira orang tua harus memberikan pembelajaran kepada anak-anak untuk sesuatu yang bukan urgent anak-anak tinggal di rumah saja dengan kondisi yang saat ini tidak menentu. Saya kira hal yang baik adalah anak-anak tinggal di rumah,” katanya.

Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar) pada 30 Juni 2020, jumlah anak yang positif Covid-19 mencapai 196. Dari jumlah tersebut, 100 anak sudah dinyatakan sehat.

Gerakan Berjarak

Gerakan berjarak merupakan program Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI untuk mencegah dan menangani Covid-19 di kalangan perempuan dan anak. Gerakan ini telah ada bahkan sebelum pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diterapkan.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jabar, Poppy Sophia Bakur, Gerakan Berjarak Bersama Keluarga dan Jaga Keluarga Kita bertujuan menjaga dan mengantisipasi keluarga terutama terkait perempuan dan anak.

Contoh Soal dan Kunci Jawaban UTBK-SBMPTN 2020 yang Sedang Belangsung

“Adapun gerakan berjarak ini memiliki sepuluh aksi gerakan, di antaranya lima aksi gerakan dalam lingkup pencegahan dan lima aksi di dalam lingkup penanganan,” kata Poppy.

“Mulai dari imbauan agar tetap di rumah, kemudian hak perempuan dan anak terpenuhi, harus diperhatikan alat perlindungan diri tersedia, jaga diri, keluarga, dan lingkungan, membuat tanda-tanda peringatan, menjaga jarak fisik, mengawasi keluar masuk orang maupun barang, menyebarkan informasi yang benar, aktivasi media komunikasi online, dan aktivasi rumah rujukan,” tuturnya.

Untuk melakukan gerakan tersebut, DP3AKB Jabar berkoordinasi dengan berbagai jaringan masyarakat, mulai dari kabupaten/kota, kecamatan, hinggal kelurahan/desa.

“Ada Forum Anak juga, Satgas Sekolah Ramah Anak, Kelompok Perempuan Kepala Keluarga, dan relawan Program Ngabakso kurang lebih ada 100 orang, terus Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga) yang memberikan edukasi terhadap anak-anak yang memerlukan konsultasi, advokasi, dan edukasi. Puspaga ini sudah terbentuk di Jawa Barat dengan SK Gubernur Jawa Barat dan baru terbentuk di 10 kabupaten/kota,” ucapnya.

Rekomendasi IDAI

Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Jabar, Siska Gerfianti, mengatakan, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan agar tetap mengedepankan upaya pencegahan dan pemberantasan Covid-19 terhadap anak, terutama selama masa AKB.

“Kita perlu sekali mendengarkan rekomendasi dari IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) baik di wilayah Jawa Barat maupun nasional. Rekomendasi dari IDAI adalah tetap dalam tatanan AKB ini upayakan pencegahan dan pemberantasan Covid-19 ini terutama untuk anak,” kata Siska.

“Misalnya kalau tidak perlu membawa pergi anak keluar rumah dan bisa menghibdari kerumunan mendingan anaknya di rumah saja,” ucapnya.

Ramalan Zodiak Kesehatan Besok, Pisces: Perbanyak Makan Sayur, Buah, dan Air Putih.

Sementara untuk menjaga kesehatan anak di masa pandemi ini, kata Siska, perlu dilakukan beberapa hal, seperti memperhatikan tumbuh kembang anak, mulai dari berat dan tinggi badan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved