Ropih, Pelukis Asal Jalan Braga ini Tetap Mengajar, Menjadi Guru hingga Hari Tua
ROPIH Amantubillah, pelukis asal Jalan Braga, adalah seorang guru. Dia menempuh pendidikan di Sekolah Pendidikan Guru, lulus pada 1979.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ropih Amantubillah, pelukis asal Jalan Braga, adalah seorang guru. Dia menempuh pendidikan di Sekolah Pendidikan Guru, lulus pada 1979.
Pada tahun itu pula ia mulai mengajar SD mengikuti Mumu Mitra, sang ayah, yang juga menjadi guru.
Dalam laman lukisanropih.tripod.com, Ropih disebut pernah mengajar di SD Pelesiran.
Dia menjalani profesi guru sambil melukis. Ropih berlanjut mengajar seni rupa di SMP dan SMA Pasundan.
• MUI Jabar Susun Pelaksanaan Pemotongan Hewan dan Pembagian Daging Kurban di Masa Pandemi
Jiwa mengajar masih dicurahkan Ropih kepada anak didiknya sekarang. Dia membimbing 10 pelukis di Rumah Seni Ropih.
Ropih mendidik murid-muridnya mulai dari berkarya melukis hingga bisa menjualnya.
"Yang belajar di sini orang lain, saudara, dan keponakan," kata Ropih, di Rumah Seni Ropih, Jalan Braga, Kota Bandung, Selasa (30/6).
Ropih mengaku selalu memberikan motivasi kepada anak didiknya untuk mencontoh pohon pisang. Pohon pisang itu, kata Ropih, tidak akan mati sebelum berbuah.
"Silakan saja tebang, pasti jadi lagi, tapi setelah berbuah dan meninggalkan anak cucunya, baru dia mati. Itu pohon pisang," kata Ropih.
Satu di antara murid Ropih adalah Anto Suhartono. Warga Buahbatu ini mengaku banyak belajar dari Ropih.
"Saya sering jalan-jalan ke sini dan mampir ke sini. Saya memperlihatkan lukisan saya.
"Ternyata Bapak Ropih berminat. Terus katanya, sudah aktif saja di sini. Saya dikasih peralatan dari Rumah Seni Ropih, rame-rame sama seniman lain," kata Anto di Rumah Seni Ropih, Selasa (30/6).
Di sini, kata Anto, tempat berkumpul para pelukis. Pelukisnya bermacam-macam tema dan aliran, seperti pasar dan pemandangan. Mereka, kata Anto, datang sendiri dan sudah saling kenal.
"Saya alirannya realis, melukis yang sebenarnya. Terus saya pilih temanya kota-kota tua. Di Bandung saya pernah melukis Jalan Braga, Gedung Sate, Gedung Merdeka, Toko De Vries (sekarang Bank OCBC NISP) di Jalan Asia Afrika, Pasar Baru, dan banyak lagi," kata Anto.
