Sumedang Terkendali, Bupati Pastikan Tidak Ada Lonjakan Kehamilan Selama Pandemi Covid-19
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, menyebutkan, tidak terjadi lonjakan ibu hamil selama pandemi Covid-19.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, menyebutkan, tidak terjadi lonjakan ibu hamil selama pandemi Covid-19. Alhasil, pertumbuhan penduduk di Sumedang di masa pandemi dinilai masih tetap terkendali.
Menurut Dony Ahmad Munir, meski ada kebijakan work from home (WFH), tetapi angka kehamilan di Sumedang tidak melonjak karena hal ini berkat sosialisasi dan edukasi yang baik kepada masyarakat.
"Kalau berkaca tahun-tahun ke belakang hampir sama, tak ada lonjakan. Walaupun WFH, tapi tak begitu signifikan. Jadi, sama seperti tahun sebelumnya," ujar Dony Ahmad Munir saat menghadiri Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke-27 tingkat Kabupaten Sumedang di Puskesmas Cimalaka, Senin (29/6/2020).
Hal tersebut, kata Dony, berdasarkan informasi dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sumedang.
Kepala DPPKB Kabupaten Sumedang, Ani Gestapiani, mengatakan, kekhawatiran lonjakan kehamilan akibat dampak dari pandemi Covid-19 memang tidak terjadi di Sumedang.
• Wali kota Bandung Sebut Ada Empat Pendekatan untuk Ciptakan Keluarga yang Berketahanan
"Prediksi dan kekhawatiran baby boom tidak terjadi di Sumedang. Ini karena kerja sama yang baik antara Dinas Kesehatan dan Ikatan Bidan Indonesia," katanya.
Mereka, kata Ani, terus melakukan penyuluhan di lapangan untuk mengarahkan agat masyarakat yang sudah melakukan KB harus terus menjalankan program KB-nya. Baik itu yang suntik maupun pil.
• Pembangunan Flyover Jalan Jakarta-WR Supratman Akan Dilanjutkan, Begini Rekayasa Lalu Lintasnya
Menurutnya, petugas dari Dinkes maupun bidan desa terus melakukan kerja sama dengan baik, sehingga tidak terjadi lonjakan kehamilan yang sangat signifikan.
• US Bunuh ELM Pakai Tangan Kosong, Jasadnya Ditimbun Dulu, Saat Sepi Baru Dibuang
"Dalam artian kondisi bulan Mei dan Juni tahun ini sama dengan bulan yang sama pada tahun lalu. Sehingga kami berasumsi tidak terjadi ledakan ibu hamil baru," ucap Ani. (*)