PPDB SMP Kota Bandung

Orangtua Protes Anak Tak Diterima PPDB, Sekdis Pendidikan Kota Bandung Sebut Kesalahan di Orangtua

Sekdis Pendidikan Kota Bandung menyebut kesalahan pada orangtua calon siswa sehingga anak tak diterima di PPDB 2020.

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Kisdiantoro
tribunjabar/cipta permana
Para orangtua murid lulusan SD Pertiwi mengadukan nasib anak-anaknya yang tersisih dari sistem PPDB jalur seleksi zonasi, ke Kantor Ombudsman Perwakilan Jawa Barat, Senin (29/6/2020) 

"Saya kan mantau terus, awalnya anak saya masuk, pas hari Sabtu jadi hilang namanya, orang lain yang dekat wilayah saya masuk, tapi anak saya tidak masuk," katanya.

Setelah dicek, Wian kaget karena tiba-tiba titik koordinat yang masuk dalam data pendaftaran berubah dari 500 meter menjadi 751 meter.

"Pilihan pertama SMP 50, jaraknya 450 meter, saya masukin titik kordinatnya 500 meter, dilebihin tapi bergeser ke 751 meter, pilihan kedua SMP 8 jaraknya satu kilo lebihan, tapi malah masuknya ke SMP PGRI Swasta yang jaraknya makin jauh," ucapnya.

 Orangtua Murid Demo Soal PPDB, Disdik Kota Bandung Sebut Banyak Pendaftar Salah Isi Jalur

Wian langsung mendatangi sekolah asal dan menanyakan masalah yang menimpanya. Sebab, Wian merasa tidak ada kesalahan menginput data saat pendaftaran.

"Kemudian saya koordinasi sama sekolah asal, saya tanya kenapa, ternyata titik kordinatnya berubah, asalnya 500 jadi 751 meter, padahal pas masukin datanya saya lihat langsung dan sudah benar," katanya.

Ia pun disarankan petugas di sekolah asal untuk melakukan pengaduan online.

Usaha itupun ditempuh Wian, namun hingga hari ini tidak ada jawaban.

Kondisi ini pun sempat membuatnya stres.

"Bukan pusing lagi, stres ini (mengurus masalah) dari pagi. Hari ini saya sudah konfirmasi ke SMP 50, tapi disuruh ke Dinas (Diadik) saja, katanya mereka tidak berwenang soal masalah ini. Saya nunggu dari jam 13.00 WIB, ini baru beres, mudah-mudahan keluhan saya bisa ditangani," ucapnya.

Saat mengadukan masalah kepada pantia PPDB di kantor Disdik. Wian tidak mendapat jawaban pasti.

Malahan, panitia yang menerima penganduannya balik bertanya, kenapa titik kordinatnya bisa berubah.

"Tidak tahu (petugasnya) malah balik nanya, kenapa bisa bergeser. Justru itu, saya juga menanyakan ini ke TU (sekolah asal) dan ke sini (Disdik) kok orang lain jaraknya 750 meter bisa masuk, saya 450 enggak," katanya.

Wian pun hanya diminta panitia PPDB untuk menunggu hingga beberapa hari ke depan.

Sebab, kata dia, saat ini sistem masih bergulir dan belum ada kepastian.

"Tadi sudah disampai keluhannya, saya menyampaikan sesuai fakta, bukti-buktinya juga sudah diserahin semuanya, saya disuruh nunggu informasi beberapa ke depan, karena masih bergulir, belum ada kepastian. Mudah-mudahan, dengan data-data akurat yang saya berikan anak saya bisa masuk," ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved