Pilih Face Shield Sebagai APD Saat Beraktivitas, Apakah Efektif? Ini Penjelasan Ahli yang Menguji

Penggunaan face shield semakin populer di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
Istimewa
Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM) membuat alat pelindung diri (APD) berupa face shield secara mandiri. 

TRIBUNJABAR.ID - Penggunaan face shield semakin populer di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

Banyak pesohor seperti selebritas yang menggunakan faceshield saat beraktivitas di luar.

Ada yang menggunakannya bersama dengan masker, ada yang menggunakan face shield saja.

Face shield adalah penutup wajah di mana bagiannya terdiri dari panel plastik melengkung menutup seluruh bidang wajah.

Beberapa orang beranggapan face shield lebih nyaman digunakan lantaran mudah dilepas-pasang dan mudah dibersihkan.

Namun, apakah face shield efektif mencegah percikan dari orang lain mengenai wajah kita dan sebaliknya?

Seperti diketahui, virus corona menular melalui tetesan atau percikan (droplet) yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara, dan lain sebagainya.

Melindungi dari Percikan Orang Lain

Saat mengenakan face shield, dipercaya penggunanya akan terlindungi dari percikan dari orang lain.

Penelitian mengenai hal tersebut pernah dilakukan dan dipublikasikan dalam Journal of Occupational and Environmental Hygiene di tahun 2014.

Dihimpun dari Kompas.com, dalam penelitian dari National Institute for Occupational Safety and Health tersebut face shield dipakaikan pada kreasi robot yang bernafas.

Tak Pakai Masker, 100% Bisa Tertular Covid-19, Ini Golongan Rentan Terpapar Bila Tak Pakai Masker

Robot lain yang membatukkan virus flu ke depan robot itu ditempatkan dalam jarak sekitar 50 cm.

Hasilnya, face shield mampu mencegah robot menghirup 96 persen virus dalam lima menit.

Tes tambahan juga dilakukan dengan ukuran percikan yang bervariasi.

Dalam tes tambahan tersebut, efektivitas face shield berbeda-beda.

Kendati demikian, indikasi keseluruhannya adalah, face shield dapat melindungi pemakainya dari kuman yang disebarkan oleh orang lain.

Gading Marten dan Raffi Ahmad memakai face shield, diunggah Sabtu (11/4/2020).
Gading Marten dan Raffi Ahmad memakai face shield, diunggah Sabtu (11/4/2020). (Instagram @gadiiing)

Melindungi Orang Lain dari Kuman Si Pemakainya?

Ahli Epidemiologi Pencegahan Infeksi di George Mason University, Saskia Popescu, Ph.D mengatakan, pihaknya tak punya penelitian apakah face shield dapat memberikan perlindungan bagi orang-orang di sekitar jika kita sakit.

Seperti diketahui, tak menutup kemungkinan kita juga bisa menularkan virus corona ke orang lain di sekitar kita.

Dalam beberapa kasus, orang yang terinfeksi virus corona bahkan tak menunjukkan gejala-gejalanya.

Cara Mudah Membuat Face Shield Sendiri di Rumah, Bahan-bahan Gampang Dicari, 10 Menit Langsung Jadi

Karena itu, beberapa ilmuwan waspada akan penggunaan face shield lantaran belum terbukti bisa menghentikan kuman yang tersebar dari mulut atau hidung pemakainya.

Kendati demikian, sejumlah orang juga berpendapat, face shield juga bisa melindungi orang lain.

Pasalnya, segala sesuatu yang keluar dari mulut kita akan bergerak maju dan mengenai material plastik dari face shield tersebut.

Hal itu juga dikatakan oleh Profesor Penyakit Dalam dan Epidemiologi di University of Iowa Carver College of Medicine, yang pada bulan April menerbitkan komentar di JAMA tentang dukungan terhadap face shield.

Perencevich dan rekan-rekannya kini tengah mendesain penelitian untuk menemukan jawaban atas masalah tersebut.

Sayangnya, kelanjutan penelitian tersebut masih terbentur dana.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved