Virus Corona di Jabar
Warga Geruduk Puskesmas Leuwigoong Garut, Tak Terima Disebut Kontak Erat dengan Pasien Positif ke 26
Warga mendatangi Puskesmas Leuwigoong Garut. Mereka tak terima disebut kontak erat dengan pasien positif.
Penulis: Firman Wijaksana | Editor: taufik ismail
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Puskesmas Leuwigoong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, didatangi sejumlah warga.
Mereka memprotes karena disebut sebagai orang yang pernah kontak erat dengan pasien positif Covid-19.
Kemarin kasus positif Covid-19 di Garut kembali bertambah dan berasal dari Leuwigoong.
Kasus positif itu jadi yang ke 26 di Garut.
Video berdurasi 36 detik itu memperlihatkan aksi warga memprotes status mereka ke Puskesmas.
Video itu beredar di media sosial.
Sebagian warga tampak marah, bahkan saat berkomunikasi dengan petugas nada mereka pun terdengar tinggi.
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman membenarkan aksi geruduk puskesmas yang dilakukan warga di Leuwigoong.
Warga marah karena tak terima dijadikan orang yang kontak erat dengan KC-26.
"Informasi yang saya terima seperti itu, ada kaitan dengan KC-26. Status yang kontak erat itu bisa OTG, ODP, atau PDP," kata Helmi, Sabtu (20/6/2020).
Petugas puskesmas yang melakukan tracing dan tracking mendapatkan tekanan dari warga.
Hal tersebut pun dikhawatirkan Helmi bisa mengganggu tugas tim tracing.
"Padahal mereka bekerja sesuai koridor. Tanpa mereka, sulit melakulan penanggulangan," ucapnya.
Meski mendapat tekanan, Helmi berharap agar petugas tetap melaksanakan pekerjaannya.
Tugas tim tracing sangat mulia karena bisa menyelamatkan masyarakat.
Masyarakat harus bisa memahami pencegahan Covid-19 ini.
Pihaknya akan segera memanggil pihak terkait dalam menyelesaikan masalah ini.
"Ini kan ada efek sosialnya. Kami akan memanggil camat, desa, puskesmas, dan pihak keluarga agar diselesaikan dengan baik," katanya.
• KABAR BAIK, UPDATE KASUS COVID-19 DI JABAR Sabtu 20 Juni, Kasus Baru Kecil, Angka Kematian Nol Lagi