Pengetesan Masif Covid-19 di Jabar Targetkan ODP, PDP, dan OTG
Menurut Siska, pengetesan dengan metode PCR atau swab test diutamakan bagi masyarakat yang berada dalam kategori A dan B.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat menargetkan 300.000 pengetesan COVID-19 atau 0,6 persen dari jumlah penduduk Jabar.
Wakil Ketua Divisi Pelacakan Kontak, Pengujian, dan Manajemen Laboratorium pada Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Siska Gerfianti, mengatakan dalam pengetesan masif, gugus tugas provinsi sudah mengelompokkan sasaran tes dalam tiga kategori.
Kategori A atau pertama adalah Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Orang Tanpa Gejala (OTG), dan tenaga kesehatan.
• Hujan Deras Semalaman, Banjir Kembali Terjang Tiga Kampung di Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya
"Kategori B itu adalah orang-orang yang sering berhubungan dengan banyak orang. Bukan hanya pelayanan kesehatan, tapi pelayanan publik lainnya, polisi, tentara, dan ulama yang sering bertemu banyak orang. Lalu, masuk ke dalam kategori C, misalnya pelaku perjalanan dan lain-lain," katanya di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (18/6).
Menurut Siska, pengetesan dengan metode PCR atau swab test diutamakan bagi masyarakat yang berada dalam kategori A dan B.
"Kami harapkan sebulan ke depan, setelah alat-alat hadir, kami akan laksanakan rapid test masif di seluruh Jabar dengan Mobile COVID-19 Test. Lalu, pemeriksaan PCR menurut sasaran target yang sudah kami tentukan," ucapnya.
Siska melaporkan, per 17 Juni 2020, pihaknya telah melakukan 148.789 rapid test, dan 60.389 tes dengan metode polymerase chain reaction (PCR).
• Kabar Terbaru Nasri Banks, Rangga Sasana dan Ratnaningrum Sunda Empire, Dikawal Jenderal Bintang 4
"Kami kejar lagi jumlah tes karena kami harus mengetes sekitar 300.000 pemeriksaan, baik rapid test maupun PCR," kata Siska.
Selain sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19, pengetesan masif akan mendapatkan peta persebaran yang komprehensif, melacak kontak terpapar virus, mendeteksi keberadaan virus, dan memastikan status pasien.
Siska menyatakan, sejumlah 627 Mobile COVID-19 Test dan Laboratorium Moblie Bio Safety Level 3 (BSL3) dari PT Bio Farma (Persero) disiapkan gugus tugas provinsi untuk mengambil sampel di kecamatan-kecamatan.
Mobile COVID-19 Test akan dilengkapi dengan alat rapid test dan Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas yang mengambil spesimen.
"Mobile swab test-nya kami sudah punya, dan kami sedang mengadakan PCR portable, sehingga pada saat nanti ada agenda (tes masif) di mana, setelah rapid test, ada pemeriksaan PCR di tempatnya masing-masing," ucapnya.
• Sebelum Beraktivitas, Cek Dulu di Sini Prakiraan Cuaca Kabupaten Indramayu, Jumat 19 Juni 2020
Pengetesan masif disertai pula dengan penguatan kesiapan laboratorium, supaya tes masif dengan metode PCR berjalan optimal. Siska melaporkan, terdapat 19 laboratorium jejaring di Jabar yang siap melakukan pemeriksaan PCR.
"Labkesda saat ini kapasitasnya sudah 2.000 pemeriksaan per hari, sehingga minggu lalu, kami laporkan, sampel yang terbaca itu sudah habis. Jadi sudah tidak ada bottleneck, sudah diperiksa semua," katanya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/rapid-test-di-pasar-induk-cikurubuk.jpg)