PPDB di Tengah Pandemi Covid-19 di SD dan SMP, Ini Kata Wakil Bupati Bandung

Gungun mengungkapkan, di SDN Percobaan ini dalam PPDB sudah menerapkan protokol kesehatan Covid, ada jaga jarak antrean

Tribun Jabar/ Lutfi AM
Wakil Bupati Bandung saat meninjau PPDB di SDN Percobaan, Cibiru, Cileunyi Kabupaten Bandung, Rabu (17/6/2020) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi AM

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kabupaten Bandung, dalam masa Covid 19 ini pelayanannya harus lebih baik lagi.

Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Bupati Bandung, Gungun Gunawan, saat meninjau PPDB di SDN Percobaan, Cibiru, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Rabu (17/6/2020).

Menurut Gungun, PPDB sudah dimulai tanggal 15 Juni, baik yang masuk SD atau SMP. Dalam PPDB terdapat jalur afirmasi, zonasi, dan prestasi.

"Di masa Covid ini pelayanannya harus lebih baik lagi untuk masyarakat, karena keterbatasan-keterbatasan, (PPDB) ada yang sifatnya onlen ada yang offline langsung," ujar Gungun.

Gungun mengungkapkan, di SDN Percobaan ini dalam PPDB sudah menerapkan protokol kesehatan Covid, ada jaga jarak antrean dan lainnya.

Masih Ingat Grup Mahadewi Asuahan Ahmad Dhani? Satu Personelnya Tampil Beda, Gini Kabarnya Sekarang

"Begitu juga dengan SD lainnya, saya lihat sama seperti ini," kata Gungun.

Untuk PPDB SD dilakukan secara offline atau langsung sedangkan untuk SMP dilakukan secara online.

Gungun mengaku, setelahnya meninjau beberapa sekolah, untuk dari SD yang masuk SMP banyak temuan dan usulan, seperti berkas dibuat lebih simpel jangan sampai orang tua direpotkan dengan banyaknya data yang diisi.

"Ingin lebih dimudahkan lagi, kalau sudah diterima baru melengkapi, biodata atau berkas yang diminta oleh sekolah," ujar dia.

Gungun mengungkapkan, seperti halnya data di jalur prestasi, jadi orang tua jangan disibukan lagi harus cari kemana piagam penghargaan anaknya baik di bidang olahraga, seni, keagamaan dan prestasi lainnya.

"Tapi sudah ada di kabupaten sebagai base datanya. Kemudian sekolah tinggal mengklik datanya, jadi langsung ketahuan," kata dia.

Dua Remaja Ditemukan Tewas Terbawa Arus Sungai Cimerong ketika Asyik Bermain

Gungunengatakan, kalau ada pemalsuan sertifikat atau piagam prestasi segera laporkan kepada petugas yang berwenang.

"Nanti petugas sekolah juga melihat keabsahannya. Jangan sampai terjadi ada jual beli untuk memaksakan (masuk sekolah tertentu) baik surat kesehatan, surat rekomendasi dan lainnya," kata dia.

Apalagi, kata Gungun,di masa Covid ini banyak intruksi dari pemerintah pusat, provinsi, dan daerah ingin membantu masyarakat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved