Komisi B DPRD Kota Bandung Dorong Pemkot Membuat Skenario Strategi Perbaikan Ekonomi

Anggota Komisi B DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi, mendorong Pemerintah Kota Bandung untuk membuat beberapa skenario strategi perbaikan ekonomi

Penulis: Cipta Permana | Editor: Dedy Herdiana
Tribun Jabar/Cipta Permana
Anggota Komisi B DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi mendorong Pemerintah Kota Bandung untuk membuat beberapa skenario strategi dalam menentukan langkah kebijakan perbaikan sektor ekonomi di Gedung DPRD Kota Bandung, Rabu (10/6/2020). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Cipta Permana

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Anggota Komisi B DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi, mendorong Pemerintah Kota Bandung untuk membuat beberapa skenario strategi dalam menentukan kebijakan perbaikan sektor ekonomi. Pasalnya, setelah hampir tiga bulan melaksanakan pembatasan sosial berskala besar ( PSBB) dalam upaya penanganan pandemi Covid-19, sudah seharusnya mulai menyeimbangkan fokus perhatian antara sektor kesehatan dan sektor ekonomi masyarakat.

“Pandemi masih belum diketahui kapan akan selesai, sehingga situasi ekonomi masih mengalami ketidakpastian,” ujarnya di Gedung DPRD Kota Bandung, Rabu (10/6/2020).

Soal Eks Toserba, Kasek di Garut Bawa Pistol, Bupati: Milik Pemkab, Pemprov: Kewenangan Disdik Jabar

Wanita Indonesia Ditangkap Polisi Australia, Curi Tas Mewah dan Barang Lain Senilai Rp 850 Juta

VIDEO Antre Panjang, Warga Cairkan Bansos Tunai di Bandung

Guna mengatasi perlambatan sektor ekonomi, menurut dia, Pemkot Bandung perlu melakukan serangkaian perubahan kebijakan atas pembatasan kegiatan ekonomi.

Sehingga, pelaku usaha tidak terpaku pada skenario PSBB saja, melainkan sudah harus mulai mempertimbangkan penerapan protokol kesehatan dalam menjalankan roda ekonomi dari para pelaku usaha.

Menurutnya, dukungan Pemkot Bandung terhadap para pelaku usaha di tengah era New Normal diantaranya, dengan menyiapkan sistem informasi dan pendataan para pengusaha atau pedagang warga Kota Bandung secara terintegrasi dan rutin dilakukannya evaluasi.

Termasuk melakukan pendampingan kepada para pelaku usaha yang diselaraskan dengan kebijakan perizinan usaha yang mudah dan cepat.

“Tetap berupaya menangkal dampak negatif dari pandemi Covid-19 itu sudah menjadi harga mati, tetapi mendengar masukan dari para pelaku ekonomi, terutama sektor ekonomi informal harus pula menjadi bahan pertimbangan dalam penerapan kebijakan Pemkot atau gugus tugas kedepan,” ucapnya.

Upaya Kiper Persib Bandung Dhika Bayangkara di Tengah Pandemi Corona, Ini yang Dilakukannya

Perjuangan Hidup Mat Drajat, Kang Komar Preman Pensiun, Sejak Sekolah Hidup di Jalanan, Buron 3 Kali

Asep pun kembali mengingatkan bahwa, sektor ekonomi menjadi komponen strategis dalam menjaga keberlangsungan sosial kemasyarakatan. Sehingga hal tersebut, perlu upaya pengawasan agar tidak memperburuk keadaan ekonomi Kota Bandung saat ini.

“Disamping berupaya membangkitkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga semua pihak perlu mengedepankan keselamatan dan kesehatan masyarakat melalui penerapan protokol kesehatan, guna memutus mata rantai penyebaran virus corona,” ujar Asep.

Dirinya berharap, Kota Bandung mampu tampil menjadi kota terdepan dan termaju dalam menyiapkan strategi ekonomi untuk lari lebih kencang. Hal ini, dipandang dirinya, agar kota berjuluk Parisj van Java semakin baik kedepannya.

“Kondisi Covid-19 membuat pelaku usaha yang besar dan yang kecil "di-reset" ulang. Start dari garis yang sama, dan yang mampu berlari dengan stabil dipastikan menjadi pemenangnya," katanya. (Cipta Permana).

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved