Kehidupan
Pak Hasan, Mantan Manajer Diskotik Jadi Mualaf, Jualan Cincau di Sukabumi, Nangis Dapat Hadiah Umroh
Nama Pak Hasan atau Hasanudin mendadak viral, kisah penjual es cincau di Sukabumi, Jawa Barat itu membuat banyak orang terenyuh
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Hilda Rubiah
Alhasil, uangnya pun semakin menipis hingga ia bahkan sampai pernah menumpuk utang hingga Rp 3 miliar.
Mulai dari situ kehidupannya pun berubah.
• Viral Kisah Raeni, Anak Tukang Becak yang Pantang Menyerah, Sukses Raih Prestasi Akademik di Inggris
Konflik rumah tangga mulai muncul hingga akhirnya Hasanudin dan istrinya bercerai.
Ia pun tak patah arang dan kembali membina kehidupan baru dengan seorang wanita.
Namun lagi-lagi kehidupan rumah tangganya kandas di tengah jalan setelah dia jatuh miskin.
Hingga pada akhirnya, Hasanudin bertemu dengan seorang wanita muslimah yang menjadi istrinya sekarang.
Demi bisa menikahi wanita pujaan hatinya itu, Hasanudin memilih menjadi seorang mualaf di umur 43 tahun.
Setelah itu mereka memulai kehidupan baru yang sederhana di Sukabumi, Jawa Barat.
Meski jauh dari kekayaan seperti pada masa lalunya dulu sebagai manajer diskotik, namun Hasanudin mengaku senang.
Sebab dalam kehidupannya sekarang yang sederhana sebagai seorang penjual es cincau, ia mengaku lebih merasa tenang.
Pernah suatu ketika, ia dihadapkan pada kesulitan saat hendak membelikan anaknya sepatu dan membayar uang sekolah sebanyak Rp 300 ribu.
• Viral Video Aksi Polisi Kejar Travel Bodong di Cianjur, Akhirnya Penumpang Dipulangkan ke Rumah
Saat itu, dagangannya tak kunjung laris hingga cincaunya mulai rusak, namun Hasanudin tetap berikhtiar.
Rezeki pun tak ke mana, tiba-tiba datang seorang pembeli yang membayarnya Rp 300 ribu untuk dua bungkus es yang dia jual.
Hasanudin pun bersyukur karena meski nilainya kecil namun Allah selalu ada ketika ia membutuhkan pertolongan.
"Saya buka uangnya pas Rp 300 ribu. Ya Allah saya sedih, Allah itu sering tolong saya. Allah tolong saya, saya jadi ada uang untuk beli sepatu anak. Dulu saya dapat gaji Rp 100 juta, sekarang nilainya dari itu," ucapnya.
Sebagan artikel ini telah tayang di Grid.id berjudul Sempat Rasakan Nikmatnya Gaji Rp 100 Juta Per Bulan, Mantan Manajer Diskotik Ini Jatuh Miskin Setelah Banyak Teman Berhutang, Kini Pilih Jalani Hidup Sederhana Sebagai Seorang Mualaf Penjual Es Cincau.