Disebut Bisa Seperti Wuhan, Doni Monardo Sanjung Penanganan Covid-19 di Surabaya

Pemerintah Kota Surabaya dianggap sudah melakukan langkah yang sangat baik untuk memerangi virus corona.

Editor: Giri
Tribun Jabar/Daniel Andreand Damanik
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Pemerintah Kota Surabaya dianggap sudah melakukan langkah yang sangat baik untuk memerangi virus corona. 

Sanjungan itu disampaikan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo, saat berkunjung ke Balai Kota Surabaya bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Balai Kota Surabaya, Selasa (2/6/2020).

Adapun peningkatan kasus terkonfirmasi yang dialami Surabaya merupakan buah kerja keras dalam melakukan tracing dan pengambilan sampel di berbagai lingkungan masyarakat.

"Tentunya tak mudah untuk mendapatkan informasi daerah yang kawasannya banyak yang positif. Ini langkah yang strategis dan sangat cerdas," kata Doni.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini berharap, pasien yang saat ini dirawat kemudian sembuh, agar mendonorkan plasmanya kepada pemerintah untuk pengobatan pasien yang sakit berat.

Berdasarkan data Pemkot Surabaya, sebanyak 226 kasus kematian akibat Covid-19 memiliki riwayat penyakit penyerta. Oleh karena itu, ia meminta agar jenis penyakit penyerta itu dipelajari, kemudian diinformasikan ke masyarakat agar berhati-hati.

Sejak beberapa hari terakhir, kasus Covid-19 di Surabaya memang mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengatakan, peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 itu terjadi karena saat ini pihaknya terus gencar melakukan rapid test massal dan tes swab di beberapa lokasi yang dinilai ada pandemi.

Ketika kemunculan Covid-19 di awal Maret lalu, Risma mengaku kesulitan melakukan tes cepat maupun tes swab karena keterbatasan alat itu.

Kumpulan Video Adegan Pipit si Preman Kocak di Preman Pensiun 4, Wajah Sangar Tapi Bicara Lembut

Keterlambatan penanganan di awal pandemi karena keterbatasan alat kesehatan, disebut Risma, membuat kasus Covid-19 di Surabaya menjadi tinggi.

Namun, saat ini, Risma telah menerima banyak bantuan alat kesehatan dari Kemenkes, BIN, dan BNPB untuk melakukan tes kepada masyarakat di wilayah yang dinilai terdapat pandemi Covid-19.

Tes massal ini dilakukan di sejumlah tempat, baik di jalan raya, di perkampungan, maupun tempat ibadah.

"Jadi, kami lakukan rapid test massal di beberapa tempat. Kadang lokasinya di sepanjang jalan, kadang pula di masjid dan sebagainya. Sampai hari ini rapid test kurang-lebih sebanyak 27 ribu orang," Risma.

Hingga Selasa (2/6/2020) malam, jumlah kasus Covid-19 di Surabaya mencapai 2.748 kasus.

1.063 Calon Jemaah Haji Asal KBB Batal Berangkat ke Tanah Suci Tahun Ini, Prioritas Tahun Depan

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur menggambarkan sebaran Covid-19 di Jawa Timur melalui peta sebaran yang dirilis rutin setiap hari.

Sumber: Kompas
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved