Pemkot Bandung Tak Bisa Berbuat Banyak Hadapi Pedagang Pakaian di Otista, ITC dan Trunojoyo
Pemkot Bandung tak bisa berbuat banyak menghadapi pedagang pakaian di Otista, depan ITC, dan Jalan Trunojoyo.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung tidak dapat berbuat banyak menghadapi para pedagang pakaian di Jalan Otista, Jalan Trunojoyo, dan halaman ITC, Jalan Pungkur, Kota Bandung.
Sekertaris daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna mengaku sudah mendapat informasi perihal banyaknya warga yang nekat berjualan dan membuat kerumunan masa.
"Ya, jadi saya mendengar itu. Mereka alasannya ekonomi, sudah tidak punya uang untuk kebutuhan keseharian, itu juga menjadi salah satu bahan pertimbangan, untuk sementara kebijakan dari kita, mereka harus bisa benar-benar menjalankan protokol kesehatan, jangan berkerumun dan mengatur jarak," ujar Ema, saat ditemui di Balai Kota, Jumat (22/5/2020).
Sebenarnya, kata Ema, kalau dipaksa membubarkan diri, ia khawatir bakal terjadi konflik antara petugas dengan warga.
"Di sini saya mohon ada kesadaran semua, karena kalau tetap ditekan ini akan ada potensi konflik yang tentunya harus kita hindari, jangan sampai seperti itu, apalagi bulan Ramadan, di sini mohon kesadaran semua pihak," katanya.
Ema mengklaim, untuk gerai Yogya Riau Juntion, Jalan Sunda serta Jalan Kepatihan dipastikan sudah menutup toko fashionnya dan hanya membuka toko yang menjual kebutuhan kebutuhan pokoknya saja.
"Sekarang semua kita tutup mal atau grosir yang membuka toko pakaiannya, yang diperbolehkan itu hanya kebutuhan pokok saja," ucapnya.
"Saya tugaskan orang kecamatan dan Indag setiap hari harus piket, karena kalau dia melanggar, tindakan berikutnya adalah yang ditutup gedungnya, kalau masih bandel sesuai Perwal nomor 29, akan dicabut izinnya," ucapnya.
• Teknologi Pelacak Covid-19 Hasil Kerja Sama Apple dan Google Diresmikan, Siap Diadopsi Pemerintah