Wabah Virus Corona
Ganasnya Gelombang II Pandemi Flu Spanyol 1918, 100 Juta Jiwa Tewas dalam 3 Tahun, Bisa Terulang?
Jauh sebelum muncul wabah virus corona Covid-19, krisis virus juga pernah terjadi, yakni influenza pada 1918 dikenal flu Spanyol wabah mematikan
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Ravianto
Hal ini karena saat itu mereka fokus untuk menyelesaikan perang ketimbang menghadapi penyakit.
Meski pada akhirnya gelombang kedua itu pun berlalu pada Desember 1918.
Tetapi selain alasan adanya pergerakan massal dan tidak maklumnya terhadap karantin, ada satu alasan lagi mengapa flu Spanyol merenggut banyak nyawa.
Menurut artikel farmasetika, alasannya adalah karena sains kala itu tidak memiliki alat untuk mengembangkan vaksin untuk virus.
Sementara itu mikroskop sebagai alat untuk melihat mikroba itu baru ditemukan 1930 an.
Flu Spanyol sampai di Indonesia
Pada masa Hindia, pandemi flu Spanyol terbawa masuk ke daratan Indonesia.
Menurut historia.id, besar kemungkinan virus tersebut masuk melalui jalur laut lewat kapal penumpang dari Malaysia.
Diketahui flu Spanyol tersebut merambat dari Eropa, Mongol hingga Asia.
Dari investigasi, penumpang terjangkit ditemukan di Surabaya hingga menyerang kota-kota besar di Jawa pada Juli 1981.
Kala itu pemerintah dan penduduk tak memperhatikan adanya penyakit tersebut.
Terlebih saat itu influenza menjalar saat wabah kolera, pes dan cacar terjadi secara bersamaan.
Penyebaran flu Spanyol di Hindia kini Indonesia itu pun terjadi dalam dua gelombang.
Gelombang pertama, terjadi pada Juli-September 1918, awalnya menjangkit Sumatera.
Namun dalam hitungan minggu, virus sudah menyebar secara masif ke pulau Jawa, Bali, Kalimantan hingga Sulawesi.
Sebulan berselang virus pun menjalar hingga Maluku dan Papua.
Adapun gelombang kedua flu Spanyol pun terjadi pada Oktober-Desember 1918.
Dilansir dari sumber yang sama, gelombang kedua lebih mematikan karena virus bermutasi.