Viral Bocah Semarang Pukuli Temannya Bak Aksi Smackdown, Dinas Perlindungan Anak: Hanya Bermain-main

"Kami melihat karena itu masih kecil dan ada potensi perundungan yang bisa terjadi. Namun saat tim melihat ke lapangan, dari keduanya sudah tidak ada dendam. Berteman lagi wong memang sifatnya kemarin hanya bermain-main," kata Romlah.

Hanya saja, lanjutnya, setelah perkelahian BA memang mengalami memar di belakang kepala dan pantat.

Dia perlu dipijat oleh keluarganya.

Romlah mengatakan, pihaknya akan tetap mendampingi kedua anak tersebut karena masih dalam usia sekolah.

Dia juga menyayangkan narasi yang beredar di media sosial yang menyebut perekam video itu adalah orangtua mereka.

Sementara itu, Kapolres Semarang, AKBP Gatot Hendro Hartono mengatakan, kasus tersebut sudah ditangani Polres Semarang.

Perkataan Gatot senada dengan Romlah, pihak keluarga bocah-bocah tersebut tak ada yang merasa dirugikan.

"Tapi secara manusiawi, perundungan dan hal-hal seperti itu bisa menimbulkan efek untuk dicontoh orang lain karena menyebar di sosial media. Maka Dinsos melakukan pelaporan," ujarnya, masih dikutip dari TribunJateng.com.

• Nasib Miris Bocah SD di Blitar, Diperkosa Paman Sendiri, Sempat Bersekolah Saat Hamil Besar

Saat disinggung mengenai akun-akun media sosial yang mengubah narasi video viral itu, Gatot mengaku belum mau fokus pada hal tersebut.

Kini pihaknya masih fokus melakukan pemeriksaan kepada pihak terkait dalam video.

"Kami fokus apakah itu anak-anak tersebut diadu, atau seperti apa," katanya.

Viral di Media Sosial

Di media sosial viral video aksi kekerasan dari seorang anak kepada teman mainnya.

Dalam video yang dibagikan akun Instagram @infokomando, terlihat seorang anak bercelana merah memukul-mukul seorang anak lainnya.

Anak yang dipukul itu mengenakan kaus dan celana berwarna hitam.