Peredaran Daging Babi di Kota Bandung Jelas Alurnya, Dipastikan Tidak Memapar Pasar Tradisional

Dispangtan Kota Bandung memastikan, sejumlah pasar tradisional di Kota Bandung tidak terpapar daging babi berkedok daging sapi.

Penulis: Cipta Permana | Editor: Giri
Tribun Jabar/Ery Chandra
Pedagang daging sapi dan ayam yang berjualan di depan Pasar Kosambi, Kota Bandung, Senin (3/6/2019). Pasar tradisional di Kota Bandung dijamin terbebas dari daging babi. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Cipta Permana

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung memastikan, sejumlah pasar tradisional di Kota Bandung tidak terpapar daging babi berkedok daging sapi, seperti halnya yang terjadi di Kabupaten Bandung.

Kepala Dispangtan Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, menuturkan, kepastian tersebut dikarenakan pihaknya rutin memantau. Terlebih di saat menjelang Hari Raya Idulfirtri 1441 Hijriah yang tinggal menyisakan beberapa saat lagi.

Selain itu, menurutnya, peredaran daging babi di Kota Bandung sudah sangat jelas alurnya, mulai dari penyembelihan hingga perdagangannya. Hal ini dilakukan agar daging babi ini tak dikonsumsi oleh umat Islam yang mengharamkan daging babi.

"Untuk B2 (babi) ini di Kota Bandung ada rumah potongnya dan persebarannya, atau pasar-pasarnya sudah tertentu karena saat mereka memotong itu sudah jelas pasarnya," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Senin (11/5/2020).

Pemain Persib Bandung Sudah Tujuh Pekan Latihan Mandiri, Ini Komentar Pelatih Robert Alberts

Gin Gin mengatakan, daging babi yang beredar berasal dari peternakan yang terdaftar secara resmi oleh pihaknya. Termasuk proses penyembelihan babi pun dilakukan di rumah potong resmi dan dipasarkan secara resmi. Adapun jenis daging yang dilarang beredar adalah daging celeng atau babi hutan.

Berdasarkan perbandingan harga, antara daging babi dan daging sapi di pasaran cukup bersaing. Sedangkan harga daging celeng justru cenderung jauh lebih murah.

Jual Daging Babi yang Diolah Menyerupai Daging Sapi, Polisi Tangkap Empat Orang di Bandung

Karena berharga murah dan memiliki tekstur yang hampir sama dengan daging sapi, maka Dispangtan Kota Bandung memastikan akan terus memeriksa peredaran daging sapi agar tak ada pedagang nakal yang mencampur dengan daging celeng.

Petugas Pemadam Kebakaran Kuningan Lakukan OTT 89 Kali dalam Empat Bulan, Ini Sasarannya

"Biasanya daging celeng itu sudah datang dengan bentuk potongan kecil, terus sudah dibekukan. Secara penampakan kasat mata tidak terlalu beda dengan daging sapi. Tapi bila diperhatikan lebih jelas, daging celeng itu warna merah lebih muda, kemudian secara teksturnya lebih halus dari daging sapi. Maka kalau dicabik dengan pisau itu lebih mudah, serta memiliki aroma yang lebih khas," katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved