Dear Pengguna Masker Kain, Begini Cara Mencuci Masker Kain Agar Terlindung dari Ancaman Virus Corona

Di tengah adanya pandemi corona, kita diwajibkan memakai masker untuk mencegah penularan Covid-19.

Editor: Widia Lestari
Shutterstock
Masker Kain Murah Lebih Berisiko Terserang Infeksi Virus 

TRIBUNJABAR.ID - Di tengah adanya pandemi corona, kita diwajibkan memakai masker untuk mencegah penularan Covid-19.

Terutama saat hendak ke luar rumah dan berinteraksi dengan orang lain di luar rumah. Sejak penyebaran virus corona di tanah air, masker bedah pun jadi langka.

Oleh karena itu, masker bedah diprioritaskan digunakan untuk kepentingan medis.

Sementara warga biasa yang sehat bisa memakai masker kain. Ada keuntungan dalam penggunaan masker kain, yaitu bisa dipakai lagi.

Namun, masker itu harus dicuci atau dibersihkan terlebih dulu sebelum digunakan kembali.

 Bahan Terbaik untuk Dijadikan Bahan Masker Kain, Mampu Menyaring 80-90 Persen Partikel

Ketika Anda selesai memakai masker kain, Anda harus langsung membersihkannya melalui cara yang aman.

Cara ini perlu dilakukan agar masker kain tersebut aman dipakai lagi untuk Anda beraktivitas.

Bagaimana cara membersihkan atau mencuci masker kain yang benar? Melansir dari informasi yang dibagikan akun Instagram BNPB, berikut ini hal yang mesti dilakukan.

1. Siapkan air, bila mungkin air panas dengan suhu 50-65%.

2. Tambahkan deterjen dan rendam masker beberapa saat.

3. Kucek masker hingga kotoran luruh.

4. Bilas di bawah air mengalir hingga busa hilang.

5. Keringkan di bawah sinar matahari atau menggunakan pengering panas.

6. Setrika dengan suhu sesuai bahan kain untuk merapikannya.

Cara Pakai Masker Kain yang Benar

Anda tentu tak boleh sembarang memakai masker kain. Ada tata cara yang harus dilakukan agar upaya kita dalam pencegahan virus corona dilakukan secara maksimal.

Seperti tips yang dibagikan akun Instagram BNPB Indonesia, inilah cara menggunakan masker kain yang benar.

 Pemkab Bandung Imbau Warga Bermasker Kain, Bupati: Sediakan tempat khusus sampah masker

1. Bersihkan tangan.

Tetap bersihkan tangan dengan cara mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer berbasis alkohol.

2. Masker harus menutup bagian hidung dan mulut.

Pastikan bagian hidung dan mulut tertutup dengan baik, tanpa ada celah antara wajah dan masker.

3. Jangan sentuh masker saat digunakan.

Jika terlanjur tersentuh, kembali bersihkan tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer berbasis alkohol.

4. Buka dari belakang.

Saat membuka masker, hindari menyentuh bagian depan.

Setelah selesai membuka, bersihkam kembali tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer berbasis alkohol.

5. Setelah pakai, sterilkan.

Ganti masker setelah empat jam dan usahakan tidak buka tutup masker selama pemakaian.

Setelah satu kali pemakaian, langsung sterilisasi dengan direbus dalam air mendidih selama 10 menit atau cuci masker dengan sabun.

Tutorial Bikin Masker Kain

 Jumlah pasien positif corona di Indonesia terus bertambah. Angka penyebaran penyakit Covid-19 semakin tinggi.

Oleh sebab itu, pemerintah mewajibkan seluruh masyarakat yang berada di luar rumah untuk memakai masker.

Hal tersebut berlaku mulai Minggu (5/4/2020). Sebelumnya, hanya masyarakat yang sakit saja yang diwajibkan mengenakan masker.

Kini masyarakat sehat pun harus menggunakan masker bila keluar rumah.

WHO menyarankan masker bedah dan masker N95 sebagai alat pelindung diri dari virus corona.

Masker bedah digunakan oleh masyarakat umum sedangkan masker N95 digunakan tenaga medis.

Namun, persediaan masker bedah di pasaran terbatas.

Efektivitas Masker Kain

Masyarakat bisa membuat masker kain sendiri.

Bahan yang diperlukan cukup mudah ditemukan.

Dudi lapak pasar Kosambi depan kntor Pos
Dudi lapak pasar Kosambi depan kantor Pos (tribun jabar/dok)

1. Kain. Bisa menggunakan kaus, craft fabric yang terbuat dari katun atau bahan lainnya. Beberapa menambahkan lapisan tambahan menggunakan tisu.

2. Ikat rambut

Alat yang diperlukan

1. Lem kain

2. Gunting

Berikut cara membuat masker

Menggunakan Craft Fabric dan Ikat Rambut

Menggunakan Kaus (video dimulai pada menit 9:22)

Juru bicara pemerintah untuk penangan virus corona Achmad Yurinato menyebut masker berbahan dasar kain dapat dijadikan alternatif.

Masker kain menjadi pilihan terakhir karena kelangkaan masker bedah.

"(Penggunaan masker berbahan dasar kain) ini lebih baik dibanding tanpa pakai masker," kata Yuri, Rabu (25/3/2020), dikutip dari Kompas.com.

Masker bedah pada umumnya digunakan karena memiliki lapisan yang dapat menahan droplet (percikan air ludah).

Adapun droplet merupakan sumber terjadinya penularan virus, karena dapat berpindah dari orang yang sakit ke orang sehat.

Menurut Yuri, masker kain juga punya fungsi yang sama sebagai penahan droplet, baik droplet pemakai maupun orang lain.

"Masker kain menahan droplet pemakai, dan bisa menahan droplet orang lain," ujarnya.

Sama seperti surgical mask, menurut Yuri, masker berbahan dasar kain juga tak boleh digunakan lama-lama.

Pengguna masker kain yang tidak sedang batuk dianjurkan mengganti masker tiap tiga jam sekali, sedangkan yang tengah flu disarankan mengganti masker lebih sering lagi.

Tak seperti surgical mask yang hanya dapat digunakan sekali pakai, masker kain dapat dipakai lebih dari satu kali, dengan catatan rajin dicuci.

Yuri pun menegaskan bahwa pencucian masker kain harus menggunakan sabun dan dipastikan bersih.

"Tetap cuci tangan pakai sabun mutlak," kata dia.

Masih mengutip sumber yang sama, Dokter dari Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI RSUP Persahabatan Erlina Burhan memberi penjelasan terkait efektivitas masker kain sebagai pencegah penularan virus.

Menurut Erlina, masker kain kurang efektif mencegah penularan virus bila dibandingkan dengan masker bedah.

Sebab, kata dia, masker tersebut tidak bisa menahan percikan yang keluar dari mulut atau droplet sepenuhnya.

"Jadi pencegahan keluarnya droplet dari batuk atau bersin itu pada pemakai kalau yang dropletnya, beratnya besar ia bisa, tapi kalau dropletnya kecil tidak bisa tidak masker kain ini ya," kata Erlina saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (1/4/2020).

Erlina menjelaskan, kemampuan filtrasi masker kain hanya mampu menahan 10 sampai 60 persen partikel dengan ukuran tiga mikron.

Masker kain, lanjut dia, juga tidak mampu menahan partikel aerosol dan airborne atau partikel yang ada di udara.

"Masker kain ini bila dalam keadaan terpaksa bisa dipakai, tapi memang tidak sebaik seefektif masker bedah," ujar dia.

Namun, penggunaan masker kain tetap memiliki beberapa keuntungan, yakni bisa dipakai secara berulang.

Ia mengingatkan sebelum dipakai berulang, masker kain harus dicuci terlebih dahulu.

"Perlu dicuci dengan deterjen dan bila perlu memakai air panas. Karena deterjen dan air yang hangat itu bisa mematikan virus," ucap Erlina.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved