Pusat Perbelanjaan Masih Ramai dan Rawan Penyebaran Covid-19, Akan Digelar Rapid Test Massal
Jubir Satgas Covid -19 Kota Sukabumi, Wahyu Hadriana, mengatakan pusat perbelanjaan menjadi tempat yang rawan terjadinya penyebaran Covid-19.
Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Giri
Laporan kontributor Kota Sukabumi, Fauzi Noviandi
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid -19 Kota Sukabumi, Wahyu Hadriana, mengatakan pusat perbelanjaan menjadi tempat yang rawan terjadinya penyebaran Covid-19. Penyebabnya, masyarakat sering mendatanginya.
Wahyu Hadriana mengatakan, hingga saat ini pusat perbelanjaan di beberpa titik di Kota Sukabumi masih ramai dipadati warga dari seluruh wilayah di Sukabumi.
"Di hari pertama penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tempat perbelanjaan terutama di Jalan Ahmad Yani masih dipadati warga," kata Wahyu saat dihubungi, Rabu (6/5/2020).
Warga yang masih memadati pusat perbejalaan itu, lanjut dia, sangat rentan terjadinya penyebaran Covid-19. Karena, rata-rata pasien yang terpapar termasuk ke dalam klasifikasi orang tanpa gejala (OTG).
"Hampir sekitar 85 persen warga yang terpapar merupakan OTG, sehingga penyebaran Covid-19 di pusat perbelanjaan sangat rentan sekali," katanya
Ia menuturkan, untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran di pusat perbelanjaan itu, pihaknya akan segera melakulan rapid test massal di tempat tersebut.
"Kami akan segera mengerahkan tim suveilans untuk melakukan tracking di pusat perbelanjaan yang ada di Kota Sukabumi, khususnya di Jalan Ahmad Yani," ucap dia.
• Tahanan Positif Covid-19 di Tasikmalaya Kini Dititipkan di RS SMC Singaparna
Pihaknya mengimbau warga yang akan hendak ke melakukan aktifitas untuk selalu menggunakan masker dan mencuci tangan.
Selain itu, berdasarkan data yang diperoleh dari Media Center Covid-19 Kota Sukabumi, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) tidak ada penambahan kasus.
• Komplotan Spesialis Pembobol Minimarket Asal Cirebon Ini Sudah Beraksi 29 Kali di Wilayah Jawa Barat
ODP masih di angka 255 orang, 13 masih dalam pantauan, 242 selesai pemantauan. Sedangkan jumlah PDP ada sebanyak 32 orang, dua masih diawasi, 30 sudah dinyatakan negatif dan selesai pengawasan. (*)