Pengamat Nilai PSBB di Kota Bandung Belum Berhasil, Banyak Warga Tidak Disiplin
Pengamat kebijakan publik, Prof Cecep Darmawan menilai penerapan pembatasan sosial berskala besar
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pengamat kebijakan publik, Prof Cecep Darmawan menilai penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Bandung belum berhasil sepenuhnya.
Selain melandainya jumlah pasien positif Covid-19, tentunya ada banyak parameter lain yang menjadi tolok ukur keberhasilan PSBB yang justru belum terlihat selama 14 hari penerapan PSBB di Kota Bandung.
"Kelihatannya belum ya, belum sepenuhnya, ada sih perubahan setidaknya dari gambarannya perubahan perilaku masyarakat, tapi belum menyentuh keseluruhan," ujar Cecep, saat dihubungi, Senin (4/5/2020).
• PSBB Berlaku di Semua Kecamatan di Kabupaten Ciamis, Rumah Pemudik Bakal Ditandai
Cecep mengaku sempat menyaksikan bagaimana kondisi di beberapa ruas jalan yang masih ramai saat PSBB. Menurutnya, itu merupakan risiko dari PSBB yang kebijakannya setengah-setengah.
"Ya, memang kalau PSBB risikonya begini, ini kan kebijakan setengah-setengah, beda dengan lockdown (karantina wilayah), ketat sekali, kalau PSBB. Ya, longgar, kan ada jalan-jalan tertentu yang tidak dijadikan posko, seakan bebas-bebas aja nampaknya," katanya.
• Menjelang PSBB, Ribuan Warga Kota Sukabumi Serbu Pusat Perbelanjaan
Salah satu kesuksesan penerapan PSBB, kata dia, bukan hanya pada penegakan aturannya di lapangan, tetapi meningkatkan kedisiplinan di masyarakat. Selama PSBB, masih banyak masyarakat yang abai dengan aturan yang diterapkan saat PSBB.
"Tapi disiplinnya masyarakat juga harus ada jaminan bantuan sosial dari pemerintahnya. Jadi ini lingkaran setan ya, jadi kalau mau disiplin di hilir, ya hulunya dulu justru disiplin," ucapnya.