Kecewa Anjuran Ibadah di Rumah, Takmir Masjid di Wangon Ancam Robohkan Masjid

Seorang takmir masjid mengancam akan merobohkan masjid karena kecewa dengan kebijakan beribadah di rumah.

Editor: Ravianto
Tribun Jabar/ Muhamad Nandri Prilatama
(ilustrasi) Masjid bersejarah purwakarta 

"Kemudian perlu ada klarifikasi karena itu terkait dengan bunyi surat yang seolah-olah mengancam," ujarnya kepada Tribunjateng.com, melalui sambungan telepon, Jumat (1/5/2020).

Pihaknya menganggap hal itulah yang dapat menimbulkan emosi.

"Muspika plus KUA dan sebagian tokoh perlu audien dengan para takmir masjid."

"Hasilnya bagaimana itulah yang perlu dikaji, berdialog dan saling pengertian," katanya.

Menurutnya kasus seperti itu sebenarnya banyak dimana-mana.

Ketua MUI Banyumas, Khariri Sofa tetap mengimbau supaya meredam dan terus menjaga komunikasi jika ada kesalahpahaman.

Karena menurutnya hal ini adalah demi kemaslahatan dalam mencegah covid-19.

Pihaknya juga mengajak agar para takmir masjid di Banyumas supaya bijak menyikapi keadaan seperti sekarang ini, yaitu pandemi covid-19.

Karena kebijakan yang diturunkan oleh MUI dan pemerintah pusat adalah demi kebaikan semuanya.

Sebelumnya diberitakan, beredar surat pemberitahuan pembongkaran dan perobohan sebuah masjid yang ditujukan kepada beberapa pihak di Banyumas

Salah satunya adalah Bupati, pada Jumat (1/5/2020).

Dalam surat disebutkan, takmir dan jamaah merasa masjid tak diperlukan lagi karena kini ibadah dilakukan di rumah.

Sia-sia saja ada masjid tapi tidak dipergunakan sebagai tempat ibadah.

Surat tersebut mendadak viral dan di unggah di beberapa akun medsos seperti Twitter dan Instagram.

Bupati Banyumas, Achmad Husein mencoba meluruskan dan memberikan pandangannya terkait beredarnya surat tersebut di sosial media seperti twitter dan instagram.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved