Kecewa Anjuran Ibadah di Rumah, Takmir Masjid di Wangon Ancam Robohkan Masjid
Seorang takmir masjid mengancam akan merobohkan masjid karena kecewa dengan kebijakan beribadah di rumah.
TRIBUNJABAR.ID, PURWOKERTO - Guna mencegah penyebaran corona yang makin meluas, pemerintah untuk sementara melarang ibadah di masjid dan tempat ibadah lain.
Sayang, larangan ini disalahartikan oleh beberapa pihak.
Salah satunya di Banyumas, Jawa Tengah.
Seorang takmir masjid mengancam akan merobohkan masjid karena kecewa dengan kebijakan beribadah di rumah.
Walau cuma gertakan, kabar itu sempat membuat heboh Banyumas.
Ini berita selengkapnya.
Gara-gara kecewa masyarakat sementara dilarang beribadah di masjid, Ta'mir Masjid Al Mubarok hendak merobohkan masjd yang diurusnya itu.
Cerita ini pun menjadi viral karena banyak menuai pertentangan.
Viralnya surat rencana pembongkaran dan perobohan sebuah masjid di Desa Klapagading, Kecamatan Wangon, Banyumas memunculkan tanggapan dari Ketua MUI Banyumas.
Surat yang ditulis oleh Takmir Masjid Al Mubarok viral karena dalam isinya hendak membongkar atau merobohkan masjidnya sendiri.
Rencana pembongkaran itu atas dasar rasa kekecewaan adanya anjuran beribadah di rumah.
Setelah adanya klarifikasi rencana pembongkaran masjid itu akhirnya urung dilakukan.
"Wong itu hanya menggertak saja kok ternyata, tidak jadi dibongkar."
"Dia menyampaikan membongkar masjid itu hanya untuk menggertak supaya diperhatikan," ujar Camat Wangon, Rojingun.
Mendengar adanya berita tersebut, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyumas, Khariri Sofa mengatakan supaya para takmir masjid di Banyumas bijak dalam menyikapi pandemi covid-19 sekarang ini.
"Jangan sampai informasi itu diperluas karena memancing emosi takmir masjid yang lain."
