100 Orang Reaktif dan 2 Karyawan Meninggal Positif Covid, Ini Penjelasan Kualitas Produk Sampoerna
Dua karyawan PT HM Sampoerna, Rungkut, Surabaya, meninggal dunia dan dinyatakan positif Covid-19 sementara 100 orang lainnya reaktif Covid-19
Selain itu, Sampoerna juga memastikan bahwa kualitas produk merupakan prioritas perusahaan.
• Viral Video Kades di Kabupaten Sukabumi Tolak Bantuan Gubernur, Ketua DPRD Tanggapi Begini
Sampoerna kini melakukan karantina produk selama lima hari sebelum akhirnya dipasarkan kepada konsumen dewasa.
Waktu tersebut dua hari lebih lama dair batas atas stabilitas lingkungan Covid-19 yang disarankan oleh European CDC (European Centre for Disease Prevention and Control) dan World Health Organization (WHO).
Mengacu pada ketentuan tersebut, Covid-19 dapat bertahan selama 72 jam pada permukaan plastik dan stainless steel.
Virus corona juga bertahan juga bertahan kurang dari 4 jam pada tembaga dan kurang dari 24 jam pada kardus.
• Baru Semalam Dirawat di RSU Banjar, Pasien PDP Asal Ciamis yang Baru Pulang dari Surabaya, Meninggal
Sampoerna juga menerapkan berbagai upaya secara ketat di seluruh area kantor dan fasilitas produksi untuk melindungi karyawan.
Pada Kamis (30/4/2020), RSUD dr Soetomo telah melakukan tes swab PCR terhadap 40 karyawan pabrik Sampoerna.
Menurut Humas RSUD dr Soetomo Surabaya dr Pesta Parulian, tes swab akan dibagi dalam beberapa tahap untuk upaya physical distancing.
"Ini dimaksudkan untuk bisa menjaga jarak karena kami juga melakukan screening kepada pasien umum yang lain," kata dia saat dihubungi, Kamis (30/4/2020), mengutip Tibun Jatim.
• Baru Semalam Dirawat di RSU Banjar, Pasien PDP Asal Ciamis yang Baru Pulang dari Surabaya, Meninggal
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, bahwa dua pasien yang meninggal karena corona sebelumnya berstatus sebagai PDP.
Namun karena pengawasan yang kurang, dua orang tersebut nekat bekerja.
"Sebetulnya dia (pasien) saat itu (status) sudah PDP. Tapi, dia kerja, jadinya nulari (menularkan). Tapi, mudah-mudahan enggaklah."
"Jadi, yang di awal itu, waktu itu kan puskesmas nangani sendiri, jadi pengawasannya kurang. Sehingga, dia tetap kerja, sebetulnya dia (pasien Civid-19 meninggal) sudah PDP saat itu," kata Risma, saat ditemui di SDN Ketabang 1, Surabaya, Kamis (30/4/2020), dikutip dari Kompas.com.
• Baru Semalam Dirawat di RSU Banjar, Pasien PDP Asal Ciamis yang Baru Pulang dari Surabaya, Meninggal
Menurut Risma, ratusan karyawan yang telah menjalani rapid test kini diisolasi di sebuah hotel dan ditanggung oleh Sampoerna.
"Makanya mereka (karyawan Sampoerna) dimasukkan hotel (menjalani karantina) dan semua biaya ditanggung Sampoerna," kata Risma.