Wabah Virus Corona

Cerita Pemudik Dikarantina di Rumah Hantu, Baru 3 Hari Sudah Nangis-nangis, Tiap Malam Ketemu Hantu

Pemudik bandel yang masih bekeliaran dijemput untuk karantina di rumah hantu di Sragen. Baru karantina 3 hari sudah nangis, mengaku didatangi hantu.

Editor: Kisdiantoro
Istimewa
Bekas rumah dinas sinder atau mandor tebu bakal disulap menjadi lokasi karantina bagi orang dalam pemantauan (ODP) yang bandel di kompleks bekas Pabrik Gula Sido Wurung atau lebih dikenal dengan Kedoeng Banteng, Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen. 

Pemudik bandel yang masih bekeliaran dijemput untuk karantina di rumah hantu di Sragen

Rumah hantu itu adalah rumah yang sudah puluhan tahun dibiarkan kosong oleh pemiliknya

Baru tiga hari karantina di rumah hantu sudah nangis-nangis minta dipulangkan ke rumah

Para pemudik bandel itu mengaku tiap malam didatangi atau dibayangi hantu

//

TRIBUNJABAR.ID, SOLO - Tiga orang pemudik yang sedang menjalani karantina di rumah 'hantu' Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah 'menyerah' setelah mereka mengaku didatangi sosok hantu.

Rumah hantu itu disiapkan pemerintah desa dan tim Satgas Covid-19 Desa Sepat bagi para pemudik yang tidak tertib menjalani karantina mandiri di rumah.

Kepala Desa Sepat, Mulyono mengatakan, tiga pemudik tersebut merupakan warga Desa Sepat.

Swab Chamber Buatan ITB Murah, Dapat Cegah Risiko Penularan Virus Corona dari Pasien ke Tenaga Medis

Mereka baru pulang mudik masing-masing dari Jakarta, Lampung dan Kalimantan.

Karena dianggap tidak tertib saat menjalani karantina mandiri di rumahnya masing-masing, ketiganya dijemput tim Satgas Covid-19 Desa Sepat untuk menjalani karantina di rumah hantu.

Baru beberapa hari menjalani karantina di rumah hantu, ketiga pemudik meminta dipulangkan ke rumahnya masing-masing. 

"Dua hari mereka nangis-nangis terus. Tiap malam malam katanya didatangi dan dibayang-bayangi hantu di rumah hantu," kata Mulyono, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/4/2020).

Facebook Messenger Rooms Bisa Video Call 50 Orang, Digunakan untuk Rapat Online saat Wabah Covid-19

Setelah kejadian itu, orangtua para pemudik menemui Mulyono tiga kali memohon agar anaknya tersebut dapat menjalani karantina mandiri di rumah selama 14 hari.

Mulyono tidak begitu saja mengabulkan permohonan mareka.

Akhirnya dengan petimbangan dan komitmen orangtua untuk mengawasi anak-anaknya karantina mandiri di rumah, ketiganya dilepaskan untuk menjalani karantina di rumah.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved