Ruangguru, Namanya Indonesia Banget, Tapi Pemiliknya Perusahaan Asing, Benarkah? Ini Ulasannya

Sang Disrektur Utama Adamas Belva Syah memang sudah mundur dari staf khusus Presiden Jokowi. Soal Ruangguru dimiliki perusahaan asing jadi sorotan.

Editor: Kisdiantoro
Instagram @belvadevara
Adamas Belva Syah Devara, CEO Ruangguru, mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Staf Khusus Presiden, Selasa (21/4/2020). 

Polemik perusahaan Ruangguru startup Indonesia yang kini sedang bersinar di tengah pandemi wabah virus corona belum berkahir.

Sang Disrektur Utama Adamas Belva Syah Devara memang sudah resmi mundur dari jajaran staf khusus milenial Presiden Jokowi.

Dia mundur supaya tidak ada konflik kepentingan karena Ruangguru menjadi bagian lembaga atau perusahan yang menyelenggarakan pelatihan Kartu Prakerja.

Kini soal kepemilihan Ruangguru yang sedang menjadi sorotan karena mayoritas sahamnya adalah perusahan asing.

//

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Nama Ruangguru sedang menjadi buah bibir. Perusahaan rintisan teknologi bidang pendidikan itu termasuk satu dari delapan mitra platform digital program Kartu Prakerja.

Keterlibatan Ruangguru di program Kartu Prakerja disorot karena salah satu pendiri sekaligus Direktur Utama Ruangguru, Adamas Belva Syah Devara, kemarin mundur dari posisinya sebagai Staf Khusus Presiden Joko Widodo.

Posisi Belva yang sempat menjadi “pejabat publik” dan keterlibatan Ruangguru di proyek pemerintah tersebut dinilai berbau konflik kepentingan.

Ada Kuota 30 GB Telkomsel Gratis alias Rp 0 Buat Akses Ruangguru, Begini Cara Mendapatkannya

Secara umum, program Kartu Prakerja adalah program subsidi dari pemerintah bagi kalangan pencari kerja ataupun korban PHK.

Setiap pemilik Kartu Prakerja akan mendapatkan total manfaat dana senilai Rp 3,55 juta. Baca juga: Profil Ruangguru, Perusahaan Milik Stafsus Jokowi di Kartu Prakerja yang Jadi Kontroversi Program ini akan menyasar sekitar 5,6 juta penerima.

Alhasil, total dana yang akan diguyur melalui subsidi Kartu Prakerja mencapai Rp 19,88 triliun. Dari jumlah yang diterima oleh setiap pemilik Kartu Prakerja, sebanyak Rp 1 juta atau totalnya senilai Rp 5,6 triliun mengucur dalam bentuk subsidi pelatihan melalui “kelas online”.

Materi pelatihan itu tersedia di delapan mitra platform digital yang digandeng pemerintah, yakni Tokopedia, Bukalapak, Skill Academy by Ruangguru, Kemnaker, Pintaria, Pijar, Sekolah.mu, dan MauBelajarApa.

Proses pelatihan via delapan mitra platform digital itulah yang belakangan dipersoalkan.

Tak Lolos Dapatkan Kartu Prakerja? Mungkin Ini Penyebabnya

Skema pelatihan ala Kartu Prakerja itu dinilai sebagai “subsidi terselubung” bagi start up tersebut.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung angkat suara. Dia menyatakan, keterlibatan Ruangguru dalam program Kartu Prakerja sudah sesuai aturan.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved