Wabah Virus Corona

Pasien Baru Dinyatakan Positif Usai Meninggal, Para Peneliti: Kemenkes Something What Happened?

Para peneliti Indonesia mempertanyakan lambannya penanganan dan lambatnya hasil tes pasien Covid-19 di Indonesia kepada Kemenkes, begini penjelasannya

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Ravianto
(Shutterstock)
Ilustrasi: perawatan pasien yang positif terinfeksi virus corona 

Pasien secara klinis membaik pada akhirnya boleh dipulangkan.

Namun masalahnya, ketika pasien tersebut dipulangkan sementara hasil tes belum keluar.

Sehingga setelah beberapa hari di rumah, hasil tes baru bisa keluar.

Soal data, sebagai tenaga medis pihaknya tidak meminta data untuk diekspos ke publik.

Hanya saja, jelasnya, banyaknya keluhan lambatnya penanganan dan lambatnya hasil tes diumumkan.

"Jadi, kita itu ketika merawat SOP-nya harus betul-betul PDP Covid-19, full APD, dan kita tidak bisa main-main," ujar dr Aman Bhakti Pulungan.

Provokator Penolak Jenazah Korban Covid-19 di Majalengka Akan Dikenai Pasal 212 dan 214 KUHP

Hasil pasti apakah PDP positif atau negatif menurutnya sangat tergantung pada penanganan SOP secara benar.

"Nah, sata melihat kekurangmampuan kita memberikan data (hasil tes) ini secepat mungkin," tegasnya.

Pangkal dari lambatnya hasil tes itu membuat kapasitas tes Litbangkes menjadi sorotan.

Sebelumnya Achamd Yurianto mengklaim Litbangkes bisa menetes sampel hingga ribuan.

Namun faktanya, rata-rata sampel bisa diuji per Maret saja hanya bisa diambil 225 sampel per harinya.

Hal ini dicurigai disebabkan prsedur konfirmasi lab yang berbelit.

Kondisi ini pun sempat dikritisi oleh para ahli Biologi Molekuler.

Sejak Maret lalu, para ahli dan peneliti banyak mengkritis hasil tes dianggap terlalu lama.

Hal itu pun diungkap ahli Biologi Molekuler, Dr Ahmad Rusdjan Utomo.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved