IAI Kota Bandung Bagikan 1,2 Ton Beras bagi Masyarakat Terdampak Physical Distancing di Enam Wilayah

Hal ini menginisiasi Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kota Bandung untuk turut memberikan donasi, berupa sembako bagi masyarakat terdampak kebijakan.

Penulis: Cipta Permana | Editor: Dedy Herdiana
Tribun Jabar/Cipta Permana
Beberapa apoteker yang tergabung dalam IAI Kota Bandung berfoto bersama sebelum menggelar kegiatan pemberian donasi bantuan 1,2 ton beras bagi masyarakat terdampak physical distancing di enam wilayah Kota Bandung, Selasa (14/4/2020) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Cipta Permana

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Penerapan kebijakan physical distancing atau pembatasan aktivitas fisik oleh pemerintah, yang bertujuan mecegah meluasnya penyebaran virus corora (Covid-19), juga berdampak pada sektor ekonomi masyarakat, khususnya para pekerja informal.

Hal ini menginisiasi Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kota Bandung untuk turut memberikan donasi, berupa sembako bagi masyarakat terdampak kebijakan.

Ketua IAI Kota Bandung, Yena Iskandar Ma'soem mengatakan, bersama rekan-rekan seprofesi yang tergabung dalam Apoteker Bandung Bergerak, pihaknya membagikan secara serentak sekitar 1,2 ton beras bagi 600 warga di beberapa kecamatan Kota Bandung yaitu, wilayah Karees, Cibeunying, Ujung Berung, Gede Bage, Tegalega, dan Bandung Tengah.

Ketua IAI Kota Bandung Jelaskan Manfaat dan Penggunaan Masker untuk Cegah Penularan Covid-19

Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kota Bandung, Yena Iskandar Ma'soem, saat ditemui Kantor IAI Kota Bandung, Jalan Arcamanik, Kota Bandung, Kamis (9/4/2020).
Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kota Bandung, Yena Iskandar Ma'soem, saat ditemui Kantor IAI Kota Bandung, Jalan Arcamanik, Kota Bandung, Kamis (9/4/2020). (Tribun Jabar/Cipta Permana)

Adapun target sasaran penerima bantuan adalah para sopir angkutan umum, pengayuh becak, ojek pangkalan, dan petugas parkir.

"Meskipun PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) belum diterapkan di Kota Bandung, tapi sejak beberapa minggu lalu profesi seperti merekalah yang paling terdampak. Apalagi banyak masyarakat yang mulai menaati aturan untuk WFH maupun anak sekolah yang belajar dari rumah, yang tentu kondisi ini membuat mereka kehilangan mata penghasilan hariannya," ujarnya saat ditemui usai pembagian donasi di Jalan Arcamanik. Selasa (14/4/2020).

Yena menjelaskan, aksi pemberian donasi ini pun bukan kali pertama yang dilakukan oleh IAI Kota Bandung selama masa pandemi Covid-19, sebelumnnya, mereka pun telah membagikan sejumlah alat pelindung diri bagi para tenaga medis di beberapa rumah sakit dan puluhan Puskesmas di Kota Bandung.

Kegiatan pemberian donasi pun lanjutnya akan terus berlanjut, dengan jenis bantuan dan sasaran penerima bantuan yang berbeda-beda. Hal tersebut sebagai wujud komitmen pihaknya untuk turut berkontribusi dalam penyelesaian masalah dampak dari Covid-19 di Kota Bandung.

"Meskipun kami menyadari bantuan yang kami berikan ini belumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka selama masa Pandemi Covid-19 berlangsung, namun kami berharap para penerima manfaat dapat merasa terbantu dan mengurangi sedikit beban kebutuhan mereka di tengah kondisi saat ini," ucapnya.

Salah seorang penerima manfaat, Otong Wahyudin (65) warga Cingised, sangat bersyukur dengan adanya bantuan yang diberikan oleh IAI Kota Bandung. Terlebih, dirinya mengaku, sejak adanya kebijakan physical distancing, penghasilan hariannya sebagai seorang pengayuh becak tidak mampu memenuhi kebutuhan lima anggota keluarganya.

"Alhamdulillah, bantuan ini bisa untuk kebutuhan makan keluarga bapak di rumah selama beberapa hari. Sejak ada 'lockdown' pelanggan pada sepi soalnya takut corona kalau keluar rumah, jadi otomotis penghasilan bapak engga ada, hari ini juga dari jam 06.00 WIB sampai sekarang baru dapat Rp. 10 ribu, biasanya ada Rp. 20-35 ribu untuk di bawa pulang," katanya. (Cipta Permana).

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved