Lima Kecamatan di Kuningan Dapat Atensi Khusus Penanganan Covid-19
Setiap malam, masing–masing petugas tingkat kecamatan melaporkan data kependudukan. Apakah ada yang sakit dan atau ada warga urban baru datang.
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNJABAR.ID, KUNINGAN – Jelang puncak masa periode emas pandemi Covid-19, ada beberapa daerah di Kabupaten Kuningan yang mesti dicermati. Hal itu muncul setelah jumlah kasus terpapar akibat bawaan (carrier).
“Mereka (orang terpapar) itu merupakan warga urban yang kini berada di kampung halaman,” ungkap Kepala Sekretariat Tim Crisis Centre GPP Pandemi Covid 19 Kuningan, Agus Mauludin, Minggu (12/4/2020).
Daerah yang menjadi perhatian akibat ada warga terpapar itu adalah Kecamatan Selajambe, Cilebak, Ciwaru, Ciawigebang, dan Kecamatan Pasawahan. “Nah, tidak tahu dengan Kecamatan Lebakwangi dengan kasus penjemputan warga terpapar kemarin. Apakah masuk dalam data daerah perlu dicermati atau tidak,” ucap Agus Mauludin.
Agus mengatakan, untuk sejumlah daerah di atas tidak bisa disebut sebagai zona merah karena kasus akibat bawaan alias nontransmisi lokal. “Entah sebutan apa untuk daerah tersebut. Saya berharap tidak terjadi paparan (Covid-19) melalui transmisi lokal,” kata Agus.
Selama ini, dia mengatakan, keseriusan dalam penanganan dan pencegahan penyebaran virus corona tidak kendor. Kerja sama dan koordinasi dengan pemerintah di tingkat kecamatan itu inten untuk memberikan validasi data penduduk.
“Setiap malam, masing–masing petugas tingkat kecamatan melaporkan data kependudukan. Apakah ada yang sakit dan atau ada warga urban baru datang,” katanya.
Menyinggung soal etika warga terpapar, kata Agus, terbuka atau tidak dalam menyebutkan identitas lengkap itu bagaimana yang bersangkuatan. Sebab ini satu di antara protokoler Covid-19 yang memang bukan merupakan aib seperti kasus lainnya.
“Contoh keterbukaan warga terpapar positif Covid-19 itu ada Wali Kota Bogor, Bupati Karawang, dan sejumlah pasien lainnya. Ini baik untuk edukasi kepada masyarakat dalam waspada dan menjaga kesehatan,” ujarnya.
Namun tidak menutup kemungkinan, ada warga terpapar yang enggan disebutkan nama lengkapnya. “Itu juga merupakan hak dia. Namun kami tetap berikan pelayanan dalam melakukan perawatan untuk kesembuhannya,” ujarnya. (*)