Cara Pakai Masker Kain yang Benar Agar Tak Tertular Virus Corona
Penggunaan masker kain dilakukan sebagai upaya mencegah penularan virus corona atau Covid-19.
TRIBUNJABAR.ID - Penggunaan masker kain dilakukan sebagai upaya mencegah penularan virus corona atau Covid-19.
Masker kain ini bisa digunakan oleh masyarakat saat terpaksa ada kepentingan di luar rumah.
Misalnya, saat bekerja atau berbelanja kebutuhan pokok ke supermarket.
Anda tentu tak boleh sembarang memakainya. Ada tata cara yang harus dilakukan agar upaya kita dalam pencegahan virus corona dilakukan secara maksimal.
Seperti tips yang dibagikan akun Instagram BNPB Indonesia, inilah cara menggunakan masker kain yang benar.
• Wali Kota Sukabumi Sosialisasikan Pentingnya Pakai Masker Kain, Datangi Sejumlah Pasar
1. Bersihkan tangan.
Tetap bersihkan tangan dengan cara mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer berbasis alkohol.
2. Masker harus menutup bagian hidung dan mulut.
Pastikan bagian hidung dan mulut tertutup dengan baik, tanpa ada celah antara wajah dan masker.
3. Jangan sentuh masker saat digunakan.
Jika terlanjur tersentuh, kembali bersihkan tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer berbasis alkohol.
4. Buka dari belakang.
Saat membuka masker, hindari menyentuh bagian depan.
Setelah selesai membuka, bersihkam kembali tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer berbasis alkohol.
5. Setelah pakai, sterilkan.
Ganti masker setelah empat jam dan usahakan tidak buka tutup masker selama pemakaian.
Setelah satu kali pemakaian, langsung sterilisasi dengan direbus dalam air mendidih selama 10 menit atau cuci masker dengan sabun.
Tutorial Bikin Masker Kain
Jumlah pasien positif corona di Indonesia terus bertambah. Angka penyebaran penyakit Covid-19 semakin tinggi.
Oleh sebab itu, pemerintah mewajibkan seluruh masyarakat yang berada di luar rumah untuk memakai masker.
Hal tersebut berlaku mulai Minggu (5/4/2020). Sebelumnya, hanya masyarakat yang sakit saja yang diwajibkan mengenakan masker.
Kini masyarakat sehat pun harus menggunakan masker bila keluar rumah.
WHO menyarankan masker bedah dan masker N95 sebagai alat pelindung diri dari virus corona.
Masker bedah digunakan oleh masyarakat umum sedangkan masker N95 digunakan tenaga medis.
Namun, persediaan masker bedah di pasaran terbatas.
Efektivitas Masker Kain
Masyarakat bisa membuat masker kain sendiri.
Bahan yang diperlukan cukup mudah ditemukan.

1. Kain. Bisa menggunakan kaus, craft fabric yang terbuat dari katun atau bahan lainnya. Beberapa menambahkan lapisan tambahan menggunakan tisu.
2. Ikat rambut
Alat yang diperlukan
1. Lem kain
2. Gunting
Berikut cara membuat masker
Menggunakan Craft Fabric dan Ikat Rambut
Menggunakan Kaus (video dimulai pada menit 9:22)
Juru bicara pemerintah untuk penangan virus corona Achmad Yurinato menyebut masker berbahan dasar kain dapat dijadikan alternatif.
Masker kain menjadi pilihan terakhir karena kelangkaan masker bedah.
"(Penggunaan masker berbahan dasar kain) ini lebih baik dibanding tanpa pakai masker," kata Yuri, Rabu (25/3/2020), dikutip dari Kompas.com.

Masker bedah pada umumnya digunakan karena memiliki lapisan yang dapat menahan droplet (percikan air ludah).
Adapun droplet merupakan sumber terjadinya penularan virus, karena dapat berpindah dari orang yang sakit ke orang sehat.
Menurut Yuri, masker kain juga punya fungsi yang sama sebagai penahan droplet, baik droplet pemakai maupun orang lain.
"Masker kain menahan droplet pemakai, dan bisa menahan droplet orang lain," ujarnya.
Sama seperti surgical mask, menurut Yuri, masker berbahan dasar kain juga tak boleh digunakan lama-lama.
Pengguna masker kain yang tidak sedang batuk dianjurkan mengganti masker tiap tiga jam sekali, sedangkan yang tengah flu disarankan mengganti masker lebih sering lagi.
Tak seperti surgical mask yang hanya dapat digunakan sekali pakai, masker kain dapat dipakai lebih dari satu kali, dengan catatan rajin dicuci.
Yuri pun menegaskan bahwa pencucian masker kain harus menggunakan sabun dan dipastikan bersih.
"Tetap cuci tangan pakai sabun mutlak," kata dia.
Masih mengutip sumber yang sama, Dokter dari Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI RSUP Persahabatan Erlina Burhan memberi penjelasan terkait efektivitas masker kain sebagai pencegah penularan virus.
Menurut Erlina, masker kain kurang efektif mencegah penularan virus bila dibandingkan dengan masker bedah.
Sebab, kata dia, masker tersebut tidak bisa menahan percikan yang keluar dari mulut atau droplet sepenuhnya.
"Jadi pencegahan keluarnya droplet dari batuk atau bersin itu pada pemakai kalau yang dropletnya, beratnya besar ia bisa, tapi kalau dropletnya kecil tidak bisa tidak masker kain ini ya," kata Erlina saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (1/4/2020).

Erlina menjelaskan, kemampuan filtrasi masker kain hanya mampu menahan 10 sampai 60 persen partikel dengan ukuran tiga mikron.
Masker kain, lanjut dia, juga tidak mampu menahan partikel aerosol dan airborne atau partikel yang ada di udara.
"Masker kain ini bila dalam keadaan terpaksa bisa dipakai, tapi memang tidak sebaik seefektif masker bedah," ujar dia.
Namun, penggunaan masker kain tetap memiliki beberapa keuntungan, yakni bisa dipakai secara berulang.
Ia mengingatkan sebelum dipakai berulang, masker kain harus dicuci terlebih dahulu.
"Perlu dicuci dengan deterjen dan bila perlu memakai air panas. Karena deterjen dan air yang hangat itu bisa mematikan virus," ucap Erlina.