Ada Bilik Disinfektan di Stasiun Cirebon, Penumpang Maupun Petugas Harus Melewatinya

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - PT KAI Daop 3 Cirebon menghadirkan bilik disinfektan di Stasiun Cirebon.

Penumpang yang akan memasuki zona satu harus melewati bilik tersebut dan disemprot cairan disinfektan.

Zona satu penumpang ialah areal peron setelah areal boarding hingga ruang tunggu kedatangan kereta api.

Penumpang yang akan memasuki areal zona satu tersebut harus disterilisasi di bilik disinfektan itu.

Manajer Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Luqman Arif, mengatakan, kehadiran bilik disinfektan itu untuk mencegah penyebaran virus corona.

Selain itu, sebagai upaya jajarannya dalam mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan stasiun dan kereta api.

"Ini hari ketiga pengoperasian bilik tersebut, dan ada petugas juga yang akan mengarahkan penumpang," ujar Luqman Arif saat ditemui di Stasiun Cirebon, Jalan Inspeksi, Kota Cirebon, Sabtu (28/3/2020).

Dalam bilik tersebut, para penumpang tampak disterilisasi dengan cara disemprot cairan disinfektan ke seluruh bagian tubuhnya

Ia mengatakan, upaya tersebut diharapkan bisa membunuh kuman ataupun bakteri yang menempel pada tubuh penumpang.

Sekaligus sebagai upaya PT KAI untuk memberikan rasa aman kepada penumpang dari penyebaran Covid-19 di lingkungan stasiun.

Tidak hanya penumpang, para petugas PT KAI yang akan berdinas juga tampak disterilisasi di bilik disinfektan itu.

"Seluruh petugas yang akan ataupun selesai menjalankan dinas, wajib masuk dalam bilik tersebut untuk disterilisasi," kata Luqman Arif.

Saat ini, menurut Luqman, bilik disinfektan tersebut hanya terpasang di Stasiun Cirebon.

Namun, secara bertahap akan dipasang di seluruh stasiun keberangkatan di wilayah kerja PT KAi Daop 3 Cirebon.

Di antaranya, Stasiun Cirebon Prujakan, Stasiun Brebes, Stasiun Jatibarang, dan Stasiun Haurgeulis.

"Protokol pencegahan Covid-19 juga telah dilaksanakan, misalnya penyediaan hand sanitizer, wastafel, masker, pengecekan suhu tubuh, dan lainnya," ujar Luqman Arif.