Apakah Wabah Virus Corona akan Berakhir Sebelum Lebaran 2020? Begini Prediksi dari Ahli

Korban virus corona di Indonesia maupun berbagai belahan dunia dilaporkan terus bertambah setiap harinya.

Editor: Yongky Yulius
Tribunnews/Irwan Rismawan
Petugas mengangkat jenazah pasien virus corona atau Covid-19 yang meninggal untuk dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (25/3/2020). Pemprov DKI Jakarta menyediakan dua taman pemakaman umum (TPU) untuk pasien virus corona (Covid-19) yang meninggal dunia, yakni TPU Tegal Alur dan TPU Pondok Ranggon. 

TRIBUNJABAR.ID - Korban virus corona di Indonesia maupun berbagai belahan dunia dilaporkan terus bertambah setiap harinya.

Lalu kapan pandemi virus corona akan berakhir?

Sejumlah pakar luar negeri dan peneliti ITB memberikan prediksinya.

Status tersebut dikeluarkan oleh World Health Organization (WHO) beberapa waktu lalu menyusul bertambahnya jumlah korban positif corona.

Virus corona juga mewabah di berbagai belahan dunia.

Mengutip dari situs thewuhanvirus.com, hingga Kamis (26/3/2020) pukul 13.24 WIB, terdapat 469.034 orang terinfeksi di 201 negara.

Sebanyak 114.218 orang dinyatakan sembuh dan 21.200 orang meninggal dunia.

Sementara di Indonesia, per Kamis (26/3/2020) pukul 13.24 WIB terdapat 790 orang positif corona.

Sebanyak 31 orang dinyatakan sembuh dan 58 orang meninggal dunia.

Sejumlah negara telah melakukan lockdown untuk mengurangi penyebaran virus corona.

Sementara pemerintah Indonsia memutuskan untuk memberlakukan physical distancing yang sebelumnya disebut social distancing.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan status masa tanggap keadaan darurat akibat virus corona atau Covid-19 mulai 29 Februari hingga 29 Mei 2020.

Prediksi penyebaran virus corona di Indonesia telah diteliti oleh peneliti Institus Teknologi Bandung (ITB).

Sebelumnya, ITB memprediksi puncak penyebaran Covid-19 di Indonesia terjadi pada akhir Maret 2020 dan berakhir pada pertengahan April 2020 dengan kasus harian terbesar di angka sekitar 600.

Namun, prediksi tersebut mengalami pergeseran.

Mengutip dari Kompas.com, Pusat Pemodelan Matematika dan Simulasi (P2MS) ITB menggunakan model Richard's Curve Korea Selatan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved