Virus Corona Belum Reda, Muncul Hantavirus yang Mematikan, Ini Perbedaannya dengan Covid-19
Wabah virus corona belum juga mereda, muncul hantavirus. Sebenarnya hantavirus bukan virus baru.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNJABAR.ID - Wabah virus corona belum juga mereda, muncul hantavirus. Sebenarnya hantavirus bukan virus baru.
Virus strain RNA itu sudah diidentifikasi pada 1976.
Merebaknya kabar tentang hantavirus berawal dari seorang pria di Cina dilaporkan meninggal pada Senin (23/3/2020).
Pria tersebut tertular hantavirus. Ia berasal dari Provinsi Yunnan, Cina Barat Daya.
Ia meninggal ketika melakukan perjalanan dari Provinsi Shandong di Timur seperti dilaporkan Global Times.
Selanjutnya 32 orang di dalam bus yang sebelumnya dinaiki pria tersebut ikut diperiksa.
Laporan dari petugas medis menemukan bahwa kematian pasien itu tidak berkaitan dengan virus corona.
Namun disebabkan virus bernama hantavirus. Hal itu berdasarkan tes nukleus acid di mana pekerja lainnya juga diminta mengikuti tes yang sama.
Infeksi hantavirus berasal dari hewan rodensia (hewan pengerat) seperti tikus ke manusia.
Berbeda dengan virus corona yang menular antarmanusia melalui percikan air ludah.
Belum pernah ada laporan tentang penularan hantavirus antarmanusia.

Infeksi hantavirus mengakibatkan gangguan bagi kesehatan masyarakat, terutama di negara berkembang.
Gangguan kesehatan pada manusia dapat berupa kelainan ginjal dan paru-paru, dimulai dengan demam, bintik perdarahan pada muka, sakit kepala, kemudian hipotensi, oliguria (sedikit buang air kecil), lalu diuretik (sering buang air kecil).
Angka kematian dapat mencapai 12 persen.
Penyakit ini diketahui setelah ditemukannya kasus infeksi hantavirus pada lebih dari 3.000 tentara Amerika di Korea pada tahun 1951-1954 dan kemudian menyebar ke Amerika, yang menyebabkan banyak kematian akibat gagal jantung.