ODP Corona di Kota Tasikmalaya Tambah jadi 19 Orang, 7 Orang Sudah Sehat Kembali

Jumlah warga dengan status orang dalam pemantauan (ODP) serangan virus corona di Kota Tasikmalaya

Penulis: Firman Suryaman | Editor: Ichsan
KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA
Jas hujan plastik dan sepatu bot digunakan tim medis corona karena persediaan APD khusus habis saat akan mengantar 3 OPD Corona di RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya, Sabtu (7/3/2020) lalu. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Jumlah warga dengan status orang dalam pemantauan (ODP) serangan virus corona di Kota Tasikmalaya bertambah jadi 19 orang. Hal itu terdeteksi dari warga yang berobat ke rumah sakit dan Puskesmas di Kota Tasikmalaya.

Dari informasi yang dihimpun Tribun, Rabu (18/3/2020), total ODP awalnya hanya 14 orang. Kemudian naik menjadi 18 orang dan Selasa (17/3) bertambah lagi satu menjadi 19 orang.

"Sedangkan yang sudah pulih kembali dan bisa beraktivitas kembali sebanyak tujuh orang. Ke-12 orang yang masih ODP terus dipantau perkembangannya," kata Sekda Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan.

Hanya saja, lanjut Ivan, setelah dicek ternyata lima warga berstatus ODP warga Kabupaten Tasikmalaya. Namun saat sakit mereka berobat di Puskesmas dan rumah sakit yang ada di kota.

Indag Jabar Perintahkan Pembersihan Pasar dan Pusat Perbelanjaan untuk Cegah Corona

"Kelima warga Kabupaten berstatus ODP tersebut kami serahkan penanganannya ke pihak kabupaten," kata Ivan.

Menurut Ivan, warga dengan status ODP tidak usah dirawat di ruang isolasi rumah sakit karena statusnya masih jauh dari kemungkinan terpapar virus corona.

"Kalau bertambah parah dan masuk kategori PDP (pasien dalam pengawasan, Red) barulah dirawat di ruang isolasi. Pemkot Tasikmalaya sudah menyediakannya khusus di RSU dr Soekardjo," ujar Uus.

Sempat Dilaporkan Hilang, Gadis Remaja di Bandung Akhirnya Pulang, Sempat Ditelantarkan di Cimahi

Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, sebelumnya meminta warga tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa. Terutama menjaga kelangsungan rida perekonomian.

"Aktivitas tetap berjalan saja terutama roda perekonomian rakyat. Hanya saja perlu digarisbawahi, karena muncul ondemi virus corona, mau tidak mau kita harus bersikp antisipatif sesuai dengan prosedur yang ada," katanya.

Budi pun menandaskan, stok kebutuhan pokok sehari-hari aman. Warga tidak usah panic buying karena tindakan itu malah bisa memicu kenaikan harga dan kelangkaan barang

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved