Agenda Terakhir Menhub Budi Karya Sumadi Sebelum Positif Virus Corona, Ini Hal yang Dilakukannya
Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi dinyatakan positif terkena virus corona. Sebelum dinyatakan positif terinfeksi virus corona atau Cov
Penulis: Widia Lestari | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID - Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi dinyatakan positif terkena virus corona.
Sebelum dinyatakan positif terinfeksi virus corona atau Covid-19, ada sejumlah agenda yang dilakukan Menteri Perhubungan Budi Karya.
Dari berita wartawan Tribunjabar.id yang dimuat pada 23 Februari 2020, Menhub Budi Karya Sumadi sempat meninjau lokasi proyek kereta api cepat tunnel 4.
Lokasinya berada di Kampung Malangnengah, Desa Malangnengah, Kecamatan Sukatani, Purwakarta.
Ia datang menaiki helikopter bersama Direktur Utama Kereta Cepat Indonesia-Cina (KCIC), Chandra Dwiputra pada Minggu (23/2/2020).
Kemudian, seperti yang banyak diberitakan media massa, memasuki bulan Maret 2020, Menhub Budi Karya Sumadi disibukkan soal pemulangan ABK Diamond Princess.
• BREAKING NEWS: Menhub Budi Karya Sumadi Positif Kena Virus Corona, Begini Kondisinya Sekarang
Seperti diketahui ABK Diamond Priness itu sempat dikarantina di Jepang karena wabah virus corona.
Proses pemulangan 69 WNI yang menjadi ABK Diamond Princess itu berlangsung di Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, pada Senin (2/3/2020).
Kemudian, ada juga berita yang dimuat Kompas.com, bahwa Menhub Budi Karya Sumadi sempat bertemu dengan delegasi Belanda.
Ia bertemu dengan Menteri Infrastruktur dan Manajemen Air Negara Belanda Cora Van Nieuwenhuize.
Pada pertemuan itu, keduanya membahas peluang kerjasama di sektor transportasi.
Pertemuan itu berlangsung di Kantor Pelindo II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 11 Maret 2020.

Kemudian, di Kompas.com diberitakan lagi bahwa Menteri Perhubungan Budi Karya dinyatakan sakit.
Berita yang dimuat pada Sabtu (14/3/2020) sore itu menyebut, Budi Karya Sumadi dirawat di rumah sakit.
Menhub diberitakan terkena penyakit tifus dan asma.
Kini, kabar mengejutkan pun diumumkan kepada publik terkait kondisi Menteri Perhubungan.
Pada Sabtu (14/3/2020) malam Menhub Budi Karya Sumadi yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
Kabar ini diumumkan Menteri Sekretaris Negara Pratikno melalui konferensi pers yang disiarkan langsung Kompas TV.
• Sebelum Positif Virus Corona, Menhub Budi Karya Sumadi Sempat Tinjau Proyek Kereta Cepat
Kabar ini diumumkan kepada publik atas izin keluarga Menhub Budi Karya Sumadi.
Selain itu, Mensesneg Pratikno juga menjelaskan kondisi terkini Menteri Perhubungan Budi Karya.
Ia menyebut, kondisi Budi Karya Sumadi semakin membaik.
Berikut ini pernyataan lengkap Pratikno.
"Pak Budi Karya Sumadi Pak Menhub sekali lagi ini kami sampaikan atas izin keluarga.
Jadi tugas-tugas beliau sebagai Menteri Perhubungan memang terdepan dan beliau sangat aktif untuk penanganan dampak Covid-19 ini.
Banyak sekali tugas Menhub yang terlibat dalam hal ini mulai dari evakuasi dan lain-lain
dan penyediaan fasilitas yang juga membutuhkan fungsi Kementrian Perhubungan.
Keterlibatan beliau kerja keras beliau luar biasa untuk penanganan dampak ini.
Tadi saya dapat laporan dari RSPAD dan Pak Menkes bahwa kondisi kesehatan Pak Menhub semakin baik.
Jadi alhamdulillah doa kita bersama dan tentu saja rumah sakit bekerja keras
agar beliau semakin sehat demikiran pasien yang lain juga semakin sehat."
Gejala Virus Corona
Dalam artikel di laman Alodoker yang ditinjau Dokter Merry Dame Cristy Pane, dijelaskan gejala yang muncul biasanya dalam waktu dua hari sampai dua pekan setelah terpapar virus corona.
Disebutkan, ada gejala umum yang biasanya muncul yaitu demam, batuk, dan sesak napas.
Gejala lain yang lebih detail terkait ciri-ciri awal yaitu, munculnya gejala flu.
Mulai dari sakit kepala, batuk, hidung berair, demam, dan nyeri tenggorokan.
Kemudian, bisa muncul juga gejala penyakit infeksi pernapasan berat. Mulai dari demam tinggi, sesak napas, nyeri dada, hingga batuk berdahak bahkan berdarah.
Perlu diketahui, virus corona ini memang menyerang sistem pernapasan.
Efeknya sangat berbahaya bagi tubuh. Dari kasus yang parah, virus corona ini bisa menyebabkan komplikasi pada penderitanya.
Mulai dari pneumonia, gagal ginjal, infeksi sekunder pada organ lain, hingga kematian.
Hingga kini, di negara-negara lain sudah banyak korban yang meninggal akibat terinfeksi kasus corona.
Penularan virus corona atau Covid-19 ini melalui beberapa hal.
Misalnya, dari bersin, batuk, atau menghirup percikan ludah penderita Covid-19.
Kemudian, memegang mulut atau hidung tanpa cuci tangan setelah menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita yang terinfeksi virus corona.
Selain itu, virus corona juga bisa menular karena kontak fisik dengan penderitanya, seperti sentuhan saat berjabat tangan.
Dalam artikel itu, disebutkan virus corona bisa menginfeksi siapa pun.
Namun, risikonya akan sangat berbahaya jika menginfeksi orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah.
Selain itu, berbahaya juga bagi orang yang sedang sakit dan orang yang lanjut usia.
Oleh karena itu, jika mengalami gejala infeksi virus corona, apalagi gejala tersebut muncul selama dua pekan setelah kembali dari negara-negara yang terpapar corona, maka segera periksa ke dokter.
Jika dicurigai, maka harus dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.
Biasanya, untuk mengetahui apakah pasien tersebut terinfeksi virus corona atau tidak, dokter akan melakukan pemeriksaan.
Khususnya, menanyakan apakah pasien sempat bepergian ke negara yang terpapar virus corona atau tidak.
Kemudian, akan ada pemeriksaan lanjutan. Mulai dari uji sampel darah, tes usap tenggorokan, hingga rontgen dada.