Ada Benjolan Besar di Kepala, Nenek di Kuningan Hanya Terbaring Lemas, Makan Kuat 3 Sendok Saja

Di kepala Juamsih, ada benjolan yang besarnya sudah hampir separuh dari ukuran kepalanya sendiri. Alhasil, ia hanya bisa terbaring lemah

Tribun Cirebon/Ahmad Ripai
Juamsih, warga Dusun Wawarung, RT 19/05, Desa Sukarasa, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan, itu hanya tergolek lemas di rumah adiknya, Durahim (63). Foto diambil pada Jumat (13/3/2020). 

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNJABAR.ID, KUNINGAN– Pada usia senjanya, Juamsih (65), hanya terbaring lemas di atas kasur kapuk.

Di kepala Juamsih, ada benjolan yang besarnya sudah hampir separuh dari ukuran kepalanya sendiri.

Kini, warga Dusun Wawarung, RT 19/05, Desa Sukarasa, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan, itu hanya tergolek lemas di rumah adiknya, Durahim (63).

Sang adik menduga, benjolan di kepala itulah yang membuat Juamsih tak berdaya.

“Mungkin akibat benjolan itu, Juamsih hanya berbaring saja,” kata Durahim kepada wartawan, Jumat (13/3/2020).

Akibat benjolan sekira seperti bola takraw itu, pandangan Juamsih pun tergganggu. “Gimana mau lihat, itu terhalang benjolan,” kata Durahim.

Benjolan di kepala Juamsih itu, imbuh Durahim, belum genap setahun.

Menurutnya, benjolan di kepala Juamsih mulai muncul setelah sang kakak jatuh di kamar mandi, sekira Mei tahun lalu.

Mau Makan Manggis Sepuasnya? Yuk Datang ke Festival Manggis Purwakarta Besok

Kisah Kakek Petugas Pos di Sukabumi, Tiap Hari Jalan Kaki Puluhan Km, Hanya Digaji Rp 150 Ribu

“Diperhatikan pas dari jatuh, benjolan itu mulai menggede,” kata sang adik. Menurutnya, keluarga sudah mengerahkan segala usaha untuk penyembuhan Juamsih.

“Usaha mah, sudah ke mana-mana. Ya, sampai kami bawa berobat ke rumah sakit Cigugur namun hasilnya hanya seperti ini,” katanya.

Menurut dokter, ucap Durahim, benjolan di kepala kakaknya adalah tumor. Alhasil, keluarga pun semakin khawatir soal kesehatan Juamsih yang harus mendapat perawatan serius.

“Pengennya disembuhkan tapi bagaimana lagi. Kondisi seperti ini, sebelumnya telah dilakukan operasi,” ujar Durahim.

Hanya Dirawat di Rumah

Saat ini, Juamsih hanya mendapatkan perawatan dari keluarga.  Kian hari, kesehatan Juamsih makin menurun. “Untuk bergerak normal saja, sangat susah,” kata Durahman.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved