Tim Pengantar Pasien Pengawasan Corona yang Dirujuk dari Garut ke RSHS Terpaksa Pakai Jas Hujan
Tim pengantar pasien pengawasan corona yang dirujuk dari Garut ke RSHS terpaksa pakai jas hujan. APD habis untuk tangani pasien.
Penulis: Firman Wijaksana | Editor: taufik ismail
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Tim pengantar pasien berstatus pengawasan corona yang dirujuk ke RSHS Bandung dari RSUD dr Slamet Garut, terpaksa mengenakan jas hujan.
Pasalnya stok alat pelindung diri (APD) telah habis.
Direktur RSUD dr Slamet Garut, dr Husodo Dewo Adi, mengatakan, APD yang dimiliki RSUD dr Slamet telah habis.
Hal itu jadi alasan pihaknya merujuk pasien tersebut ke RSHS.
Husodo menyebut, hanya ada 20 APD yang dimilikinya.
Jumlah APD tersebut habis setelah menangani dua pasien.
"Sebelum menangani pasien yang dalam pengawasan, kami juga menangani pasien berstatus pemantauan. Jadi 20 APD itu sudah habis dipakai," kata Husodo, Senin (9/3/2020).
Pihaknya sudah memesan APD sebagai persediaan.
Namun pihak suplier tak memiliki stok karena tingginya permintaan.
Kosongnya APD, membuat tim pengantar terpaksa menggunakan jas hujan.
Meski dikatakan aman, tapi tetap ada kekhawatiran.
"Bagusnya memang pakai APD karena lebih aman dibanding jas hujan. Tapi karena tidak ada, jadi pakai jas hujan," ucapnya.
Kondisi terakhir pasien yang dirujuk itu, katanya, masih mengalami demam di atas 38 derajat celcius.
Pasien juga masih menderita sesak napas.
"Saat diantar, kondisinya masih sesak. Jadi harus menggunakan oksigen. Posisinya sekarang sudah di RSHS," ujarnya.
• Pasien Suspect Virus Corona di Garut Sudah Dirujuk ke RSHS, Baru Tiba di Garut Bulan Maret
• Dedi Mulyadi Minta Proyek Jalan via Gunung Cikuray Garut Dihentikan, Lingkungan Rusak Bikin Bencana