Breaking News

Pasien Suspect Virus Corona di Garut Sudah Dirujuk ke RSHS, Baru Tiba di Garut Bulan Maret

Pasien berstatus pengawasan corona yang masuk ruang isolasi RSUD dr Slamet Garut pada Minggu (8/3/2020) malam, sudah dirujuk ke RSHS

Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Firman Wijaksana
Kabid Pelayanan Medis RSU dr Slamet Garut, dr Zaini Abdillah memasangkan kacamata goggle kepada petugas medis yang mengenakan baju alat pelindung diri di ruang isolasi virus corona, Selasa (3/3/2020). 

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Pasien berstatus pengawasan corona yang masuk ruang isolasi RSUD dr Slamet Garut pada Minggu (8/3/2020) malam, sudah dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengatakan, pasien berjenis kelamin pria itu telah dirujuk ke RSHS pada Senin dini hari. Pemindahan perawatan itu karena beberap pertimbangan.

"Pasien langsung dibawa ke RSHS Bandung setelah masuk ke ruang isolasi di RSUD dr Slamet," kata Rudy, Senin (9/3/2020).

Rudy membenarkan, jika riwayat perjalanan pasien baru kembali dari Macau.

Ia pulang ke Indonesia melalui Bali dan baru tiba ke Garut pada awal Maret

"Kami lakukan pengawasan ke warga yang lain. Terutama kepada warga Garut yang sudah berpergian ke luar negeri," ucapnya.

Hingga kini, belum ada pasien positif corona di Garut. Ia meminta kepada warga untuk tetap tenang.

"Tenang dan jangan mudah menyerap isu yang belum jelas kebenarannya. Semua informasi soal corona, akan disampaikan sama pemerintah pusat," ujarnya.

Kontak dengan Pasien Positif Virus Corona di Makau

Pasien berstatus pengawasan/orang dengan pengawasan (ODP) di RSUD dr Slamet Garut, mengaku sempat melakukan kontak dengan pasien positif corona di Macau.

Lalu pada akhir Februari, pasien tersebut pulang ke Indonesia melalui Bandara Ngurah Rai, Bali.

Wakil Ketua Tim Penanganan Inveksi Emerging Covid-19 Garut, dr Zaini Abdillah, menyebut pasien belum menjelaskan secara rinci berapa lama ia mulai menderita batuk dan demam.

"Sampel swab nasofaring dan orofaring akan dilakukan di RSHS. Nanti dikirim ke Litbangkes, Kemenkess. Pasien juga dirujuk ke RSHS," kata Zaini, Senin (9/3/2020).

Keluarga dan rekan pasien yang sempat melakukan kontak akan dipantau.

Pihaknya belum tahu siapa saja yang sudah melakukan kontak dengan pasien.

Sebelumnya, RSUD dr Slamet Garut, kemarin malam menerima pasien yang mengeluhkan demam, batuk, dan sesak nafas.

Pasien laki-laki berusia 42 tahun itu lalu dibawa ke ruang isolasi corona.

Wakil Ketua Tim Penanganan Inveksi Emerging Covid-19 Garut, dr Zaini Abdillah, mengatakan, pasien yang merupakan warga Garut itu datang pada Minggu (8/3/2020) malam. Statusnya masih dalam pengawasan.

"Masih PDP (pasien dalam pengawasan) dan berada di ruang isolasi. Datang ke sini (RSUD dr Slamet) setelah dirujuk dari salah satu klinik di Garut," ujar Zaini.

Pria tersebut mengeluhkan menderita demam, batuk, dan sesak nafas seharian kemarin. Ia lalu memeriksakan diri ke salah satu klinik.

"Dari klinik ada penilaian riwayat kontak, perjalanan, dan klinis. Sudah masuk ke kategori PDP corona," katanya.

Bupati Garut Membenarkan Ada Warganya yang Suspect Virus Corona

Bupati Garut, Rudy Gunawan membenarkan adanya satu warga Garut yang suspect atau diduga mengidap penyakit virus corona 2019.

Gejala yang dialami pria tersebut, memiliki ciri-ciri seperti virus corona.

"Iya benar kemarin malam masuk ke RSUD dr Slamet. Gejalanya hampir mirip dengan corona," ucap Rudy di Lapangan Setda Garut, Senin (9/3/2020).

Rudy mengaku, belum bisa memastikan penyakit yang diderita pasien tersebut.

Semua informasi terkait corona menjadi kewenangan pemerintah pusat.

"Belum tahu negatif atau positif. Masih dilakukan pemeriksaan. Nanti dari pemerintah pusat yang berhak menginformasikan," katanya.

Status pasien tersebut masih dalam pengawasan. Pihaknya juga sudah mengirim sampel dari pasien ke Jakarta.

"Kami hanya sebatas menyampaikan sampelnya saja. Nanti hasilnya dari pusat yang umumkan," ujarnya.

Sebelumnya, RSUD dr Slamet Garut, kemarin malam menerima pasien yang mengeluhkan demam, batuk, dan sesak nafas.

Pasien laki-laki berusia 42 tahun itu lalu dibawa ke ruang isolasi corona.

Wakil Ketua Tim Penanganan Inveksi Emerging Covid-19 Garut, dr Zaini Abdillah, mengatakan, pasien yang merupakan warga Garut itu datang pada Minggu (8/3/2020) malam.

Statusnya masih dalam pengawasan.

"Masih PDP (pasien dalam pengawasan) dan berada di ruang isolasi. Datang ke sini (RSUD dr Slamet) setelah dirujuk dari salah satu klinik di Garut," ujar Zaini.

Pria tersebut mengeluhkan menderita demam, batuk, dan sesak nafas seharian kemarin. Ia lalu memeriksakan diri ke salah satu klinik.

"Dari klinik ada penilaian riwayat kontak, perjalanan, dan klinis. Sudah masuk ke kategori PDP corona," katanya.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved