Wakili Anaknya Wisuda, Orangtua Ini Berbagi Kisah Sedih Mengapa Dia yang Hadir dan Bukan Anaknya
Beberapa pekan setelah sidang di bulan Januari, mahasiswa jurusan Teknik Elektro itu menghembuskan nafas terakhirnya.
Penulis: Firman Suryaman | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Awan Djuanda (64), terlihat tegar saat hadir dalam acara wisuda Universitas Garut (Uniga).
Kedatangannya itu tak bersama anaknya, Fauzi Junia Rahman (22).
Seharusnya hari ini, Awan bisa menyaksikan anaknya mengenakan baju toga.
Namun harapan itu pupus, karena Fauzi meninggal dunia di awal tahun.
Beberapa pekan setelah sidang di bulan Januari, mahasiswa jurusan Teknik Elektro itu menghembuskan nafas terakhirnya.
Awan pun hadir untuk mewakili anaknya diwisuda.
Meski sedih tak bisa melihat anaknya diwisuda, ayah enam anak ini sangat bangga karena Fauzi meraih cumlaude dengan indek prestasi kumulatif (IPK) 3,62.
Kepergian anaknya yang keempat itu disebut Awan sangat mendadak.
Sebulan sebelum sidang skripsi, anaknya mengeluh sakit.
Mulanya hanya menderita influenza biasa.
"Dibawa berobat ke dokter. Dua kali saya bawa berobat ke dokternya. Tapi setelah itu malah harus dirawat di RS Guntur selama seminggu," kata Awan di Kampus Uniga, Sabtu (7/3/2020).
Baru diam di rumah selama tiga hari, Fauzi merasa sakit dan kembali dibawa ke dokter.
Saat itu, dokter menyebut jika Fauzi harus dirujuk ke RS Boromeus, Bandung.
"Di Bandung, anak saya dicek lab darah dua kali. Terus harus dicek darah lagi ke Jakarta. Diagnosanya almarhum kena leukimia (kanker darah)," ucap warga Kampung Samangen, RT 1/7, Desa Wanasari, Kecamatan Wanaraja.
Awan menyebut, rencananya Fauzi akan menjalani kemoterapi.
Namun sebelum dilakukan, anaknya sudah meninggal dunia.
Meski sudah tak ada, Awan mengaku semangat anaknya masih sangat terasa.
Ia bangga karena anaknya bisa lulus tepat waktu.
"Skripsinya sudah beres sebelum sakit itu. Jadi saat sidang, dalam kondisi sakit. Tapi tetap semangat mau sidang itu," ujar Awan sambil menahan tangis ketika mengingat sosok anaknya.(*)