Anak-anak SD di Tasikmalaya Terpaksa Berangkat Sekolah Lewat Pematang Sawah di Pinggir Jurang
Murid SD di Kampung Palasari, Desa Indrajaya, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, kembali tak bisa melintasi jalan desa saat berangkat sekolah
Penulis: Firman Suryaman | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Sejumlah murid Sekolah Dasar ( SD) di Kampung Palasari, Desa Indrajaya, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, kembali tak bisa melintasi jalan desa saat berangkat sekolah, Kamis (5/3/2020).
Pasalnya kondisi jalan desa yang sebenarnya terbuat dari tembok beton itu kembali licin karena masih terdapat lumpur bercampur air, bekas material longsoran.
Bencana longsor terjadi di Kampung Palasari, Jumat (28/2) pagi, selain menimbun jalan desa berikut jembatan yang menghubungkan Desa Palasari dan Indrajaya, juga menimbun Ajengan Didi (63), warga sekitar.

Mereka terpaksa melintasi jembatan darurat serta pematang sawah atau galengan yang berada di tepi jurang dan terdapat timbunan material longsoran.
Kemudian menyusuri galengan di bawah tebing, sebelum akhirnya memasuki kembali jalan desa.
"Kalau lewat jalan bekas longsor, saya takut tergelincir karena masih banyak lumpur serta air," ujar Anisa (8), salah seorang murid SD Santanamekar.
• Hari Ketujuh Pencarian Ajengan yang Tertimbun Longsor di Tasik, Fokus ke Arah Hulu Sungai

Namun jalan alternatif yang dilalui Anisa dan teman-temannya itu juga tak kalah mengkhawatirkannya. Untungnya ada salah seorang orang tua murid yang mendampingi mereka.
Sebuah escavator masih terus melakukan normalisasi jalan desa termasuk aliran sungai yang tertutupi material longsoran. (firman suryaman)
KETERANGAN FOTO : Sejumlah murid SD melintasi galengan tepi jurang saat pulang sekolah, Kamis (5/3). Pasalnya jalan desa yang sempatvtertimbun longsor kembali licin karena dipenuhi lumpur dan air. (Tribun Jabar/Firman Suryaman)