Tak Tepat, Orang Sehat Pakai Masker untuk Cegah Penularan Virus Corona, Ini Cara yang Lebih Efektif

penggunaan masker oleh orang yang sehat sebenarnya kurang tepat jika dimaksudkan untuk mencegah penularan virus corona.

Editor: Ravianto
natgeo
cuci tangan 

TRIBUNJABAR.ID - Alih-alih masker, dua hal ini justru efektif untuk mencegah penularan virus corona.

Penggunaan masker dipercaya bisa meminimalisir tubuh dari penyakit virus corona 2019.

Padahal, kenyataannya penggunaan masker justru meningkatkan kemungkinan infeksi corona.

Seketika mendapati informasi itu, banyak orang di Tanah Air mungkin langsung cemas atau bahkan panik.

Padahal hal itu tak direkomendasikan.

Istana sendiri telah mengimbau masyarakat untuk tidak panik, tetapi tetap waspada.

Namun, banyak orang bisa jadi tetap langsung berupaya mencari dan memakai masker.

Apakah langkah itu tepat?

Ilustrasi virus Corona menyerang Indonesia
Ilustrasi virus Corona menyerang Indonesia (Kompas.com)

Cuci tangan dan jaga etika batuk

Dokter Spesialis Paru Anggota Kelompok Staf Medik (KSM) Paru RSUD Dr Moewardi Surakarta, Dr. dr. Reviono, Sp.P (K), menilai penggunaan masker oleh orang yang sehat sebenarnya kurang tepat jika dimaksudkan untuk mencegah penularan virus corona.

Pasalnya, covid-19 menular via droplet atau percikan air liur penderita, bukan melalui udara.

Dengan begitu, cara yang lebih efektif dilakukan untuk pencegahan yakni mencuci tangan dengan benar serta selalu memerhatikan etika batuk dan bersin.

"Lebih baik dicegah dengan hand hygiene dan melakukan etika batuk yang benar," kata Reviono saat diwawancara Kompas.com, Senin (2/3/2020).

Meski demikian, Reviono tidak melarang siapa saja yang ingin menggunakan masker.

Hanya, jika semua orang melakukan hal itu, masker bisa jadi akan makin sulit ditemui dan harganya kian mahal seperti yang terjadi sekarang.

Masker lebih baik dipakai yang sakit

Dia pun menganjurkan, lebih baik masker digunakan oleh mereka yang sedang sakit flu maupun batuk untuk mencegah penularan penyakit pada orang lain.

"Orang yang enggak sakit sebenarnya enggak perlu palai masker," jelas Reviono.

Terkait penggunaan masker untuk mengurangi risiko tertular virus corona, Profesor Obat dan Epidemiologi di University of Iowa's College of Medicine, Eli Perencevich, juga mengungkapkan hal senada.

Melansir Forbes, Sabtu (29/2/2020), Dr. Perencevich, mengungkapkan seseorang tak perlu menggunakan masker wajah jenis apa pun dengan maksud mencegah tertular covid-19.

Sekalipun ada kasus temuan covid-19 di dekat sana, menurut dia, tetap saja orang sehat tidak perlu memakai masker, baik itu masker bedah, masker N95, masker respirator, maupun masker jenis lainnya untuk melindungi diri dari virus corona.

Bahkan, Dr Perencevich, secara tegas melarang orang sehat menggunakan masker.

Pasalnya, belum ada bukti bahwa memakai masker pada orang sehat akan melindungi mereka dari serangan virus corona.

Masker malah meningkatkan risiko infeksi

Menurut dia, penggunaan masker yang salah malah bisa jadi dapat meningkatkan risiko infeksi karena seseorang lebih sering menyentuh wajah.

Dr Perencevich pun menjelaskan virus corona dapat ditularkan melalui tetesan, bukan melalui udara. Itu berarti Anda tidak dapat menghirupnya secara acak.

Masker melainkan tepatnya dipakai oleh mereka yang merasa menderita flu atau berpikir terkena seranga covid-19.

"Jika Anda mengalami flu atau berpikir terkena Covid, saat itulah Anda harus mengenakan masker untuk melindungi orang lain.

Di rumah, jika Anda merasa sakit, Anda harus menggunakan masker untuk melindungi anggota keluarga Anda," ungkap Dr Perencevich. (Kompas.com/ Irawan Sapto Adhi)

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Grand Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020)
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Grand Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020) (Reza Deni/Tribunnews.com)

Imbauan Menkes Terawan Soal Corona

4 imbauan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto terkait virus corona.

Virus corona mulai menyerang dua WNI di Depok yang merupakan seorang ibu dan anak.

Mencuatnya kabar ini membuat masyarakat Indonesia menjadi kelabakan dan takut akan adanya virus corona.

Kemarin, tepatnya Senin (2/3/2020), Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus virus corona pertama di Indonesia.

Virus itu menjangkiti dua warga negara Indonesia (WNI) asal Depok yang tertular oleh warga negara (WN) Jepang di hari Valentine.

Meski begitu, Menteri Kesehatan Indonesia Terawan Agus Putranto mengimbau warga untuk tidak panik karena pemerintah sudah menyiapkan berbagai langkah untuk mengatasi virus ini.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Grand Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020)
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Grand Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020) (Reza Deni/Tribunnews.com)

Berikut berbagai imbauan Terawan terkait virus corona:

1. Jangan khawatir berlebihan

Terawan meminta masyarakat untuk tidak khawatir berlebihan atau paranoid terkait adanya virus corona ini.

Menurut dia, paranoid justru membuat tubuh lebih rentan terkena virus corona.

"Imunitas akan turun jika kekhawatiran berlebihan yang tidak pada tempatnya. Itu membuat imunologis kita turun, psikoneuro imunologis," kata Terawan di RS Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (2/3/2020), seusai menengok dua pasien positif corona.

Terawan menambahkan, jika imunitas warga Indonesia menurun, tanpa sadar akan membuat ketahanan kesehatan nasional menurun.

Terawan menegaskan, tidak semua orang yang kontak langsung dengan pasien positif Corona akan tertular.

"Tidak semua yang kontak akan sakit. Yang sakit yang imunitas tubuhnya rendah. Itu yang harus menjadi prinsip," ujar Terawan.

2. Tak perlu pakai masker kalau tidak sakit

Ilustrasi virus Corona menyerang Indonesia
Ilustrasi virus Corona menyerang Indonesia (Kompas.com)

Selain itu, Terawan meminta warga untuk tidak sembarang menggunakan masker karena hanya akan meningkatkan harga produk ini.

"Kamu enggak sakit kok pakai masker, bikin harga mahal," seloroh Terawan.

Terawan menyampaikan, lebih penting meningkatkan imunitas tubuh ketimbang menggunakan masker.

Justru, penggunaan masker dapat mengurangi asupan oksigen saat bernapas.

"Karena itu nomor satu cara menjaga kita bukan dengan panik atau paranoid khawatir. Namun dengan menjaga imunitas tubuh kita. Kalau sakit pakai masker, kalau sehat ya enggak usah, jadi mengurangi oksigen dalam badan kita juga," tutur Terawan.

3. Imunitas tubuh baik, kebal terhadap corona

Terawan menyatakan, seseorang dengan imunitas tubuh yang baik, tidak akan terjangkit virus asal kota Wuhan, China ini.

"Tidak semua yang kontak akan sakit. Yang sakit imunitas tubuhnya rendah," kata Menkes.

"Jadi tergantung badan kita. Kalau imunitas kita baik, enggak akan mempan. Ini data, kenyataan," tambah dia.

Menkes kemudian menyinggung 188 WNI yang bekerja di kapal pesiar World Dream yang tak tertular virus ini.

Padahal, kata dia, mereka berhubungan langsung dengan penumpang yang positif Covid-19.

Oleh karena itu, ia mengingatkan warga untuk selalu mencuci tangan setiap akan atau selesai beraktivitas, menjaga pola hidup sehat, dan makan makanan yang meningkatkan sistem imun.
4. Anggaran tak terbatas

Terawan menyampaikan, tak ada batasan anggaran terkait penanganan pasien yang terkena virus corona.

Hal itu dikatakan Terawan saat ditanyai wartawan tentang nominal yang disiapkan pemerintah terkait adanya dua pasien positif virus corona.

"Ya nominal ya susah, malah nanti ada batasnya, enggak ada nominal," kata Terawan

Sebagai bukti, biaya kedua pasien positif virus corona yang saat ini dirawat di RSPI Sulianti Saroso ditanggung pemerintah.

"Untuk hal yang seperti ini semua akan ditanggung oleh pemerintah," tutur Terawan. (Kompas.com/ Jimmy Ramadhan Azhari)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved