Sentra Sepatu Cibaduyut Masih Eksis
Pengusaha Sepatu Cibaduyut Masih Optimistis Industri Sepatu Cibaduyut Bakal Terus Bertumbuh
CIBADUYUT tidak akan mati. Para pengusaha sepatu masih optimistis industri sepatu itu bakal terus bertumbuh. Kalau pun sekarang pamornya menurun, mere
CIBADUYUT tidak akan mati. Para pengusaha sepatu masih optimistis industri sepatu itu bakal terus bertumbuh. Kalau pun sekarang pamornya menurun, mereka tetap berusaha memproduksi dan menjual sepatu khas Bandung ini.
Yusuf Sahroni (31), pengusaha sepatu di Cibaduyut, yakin dan tetap optimistis untuk menggeluti industri ini. Ia tidak mau perusahaan yang diwariskan oleh ayahnya lenyap begitu saja.
"Saya yakin Cibaduyut tidak akan pernah mati. Sekarang pun masih tetap eksis. Buktinya toko-toko di sini masih buka dan berjualan. Kalau Cibaduyut mati, toko-tokonya pun pasti tidak akan berjualan," kata Yusuf di tempat kerjanya, Gang Haji Ibrahim, Jalan Cibaduyut, Kota Bandung, Jumat (21/2).
Pengusaha sepatu lainnya, Alvin Hudaya (27) pun optimistis. Menurut Alvin, meski Cibaduyut sudah agak beda, ia masih bisa tetap memproduksi sepatu-sepatu. Asal, katanya, ada permintaan ia optimistis.

Ketua Umum Asosiasi Pengrajin Alaskaki Indonesia (APAI), H Taufiq Rahman, MBA (52), mengatakan, bagi penjual, brand Cibaduyut itu bagus sehingga mereka sampai hari ini masih berjualan dan bertahan.
Menurutnya, secara keseluruhan industri Cibaduyut itu masih ada. Semoga, katanya, tetap eksis. Untuk itu, perlu campur tangan pemerintah bila ingin menyelamatkan industri sepatu Cibaduyut.
"Jadi sekarang bagaimana mempertahankan yang sudah ada dulu, yang masih bisa bertahan sekarang adalah industri sepatu kulit, walau pun makin lama, makin lama, makin mengecil," kata Taufiq di kantornya, Jalan Sanggar Kencana VI, Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Selasa (25/2).
Pemerintah, kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Ir Hj Elly Wasliah, tidak tinggal diam untuk memantau perkembangan industri sepatu Ciabduyut.

Belum lama ini, kata Elly, Disdagin mengunjungi Toko Sepatu Garsela di Cibaduyut. Dalam kunjungan itu, diperoleh data, toko tersebut memiliki tujuh toko, satu pabrik, dan satu kantor.
"Mereka memasarkan sembilan brand. Menghasilkan 3.500-4.000 pasang per bulan dipasok dari 200 IKM (industri kecil dan menengah) yang sudah terseleksi, dari 400 yang terdaftar," kata Elly lewat sambungan Whatsapp, Selasa (25/2).