Kapolres Majalengka Ajak Masyarakat Lindungi Satwa Liar yang Hampir Punah

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA- Meski memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah, Indonesia dikenal juga sebagai negara yang memiliki daftar panjang tentang satwa liar yang terancam punah.

Hal ini menjadi kekhawatiran tersendiri bagi Kapolres Majalengka, AKBP Bismo Teguh Prakoso selepas konferensi pers terkait kasus jual beli hewan liar yang dilindungi, Selasa (25/2/2020).

Menurutnya, satwa liar dari para penjual satwa liar harusnya diperlakukan dengan baik.

Diketahui, polisi menangkap AS (43) dan AD (28)  karena hendak menjual satwa liar yang dilindungi, kucing hutan atau meong congkok dan burung alap-alap jambul.

"Untuk masyarakat, jika mengetahui ada satwa-satwa yang dilindungi atau hewan-hewan yang tidak biasa ada di lingkungan sekitar untuk lapor kepada petugas," ujar AKBP Bismo Teguh Prakoso.

• Satu Tahun Terakhir, BKSDA Cirebon Amankan 360 Ekor Satwa Liar yang Dilindungi

• Pembukaan Jalan Poros Tengah Garut Tuai Protes, Ancam Merusak Habitat Satwa Liar

Kapolres mengatakan, melalui laporatan seperti itu, masyarakat sudah membantu melindungi satwa-satwa liar.

Artinya, kata Kapolres, masyarakat menjauhkan satwa-satwa liar itu dari tangan oknum yang tidak bertanggung jawab yang entah untuk dijualbelikan atau dipelihara tanpa surat izin resmi.

"Ketika ada kecurigaan tersebut terhadap satwa liar, supaya kita bisa melakukan pengecekan apakah itu hewan yang dilindungi atau tidak," ucapnya.

AKBP Bismo juga mengharapkan, masyarakat peduli terhadap jumlah hewan-hewan yang kian lama makin berkurang.