3 Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Tak Ikut Susur Sungai, Ada yang Jaga Tas dan Tunggu di Finis
Ekstrakurikuler Pramuka SMPN 1 Turi dibina oleh empat pembina. Tiga di antaranya adalah dari SMPN 1 Turi, sedangkan satu lagi berasal dari luar.
TRIBUNJABAR.ID, YOGYAKARTA - Ekstrakurikuler Pramuka SMPN 1 Turi dibina oleh empat pembina. Tiga di antaranya adalah dari SMPN 1 Turi, sedangkan satu lagi berasal dari luar.
Saat peristiwa susur sungai yang berakhir bencana beberapa waktu lalu, ketiga pembina yang memiliki ide susur sungai, IYA, R, dan DDS, justru tak ikut kegiatan, Jumat (21/2/2020).
"Ketiga orang ini penentu dan ide, lokasi ada pada mereka, terutama IYA. Tetapi mereka justru tidak ikut turun," Wakapolres Sleman Kompol M Kasim Akbar Bantilan.
• Tinggalkan 249 Siswa yang Sedang Susur Sungai, Ini Alasan Pembina Pramuka SMPN 1 Turi
Kepada polisi, IYA mengaku ada urusan untuk mentransfer uang di bank.
Pembina berinisial R saat kegiatan susur sungai berada di sekolah untuk menjaga barang-barang siswa.
Sementara DDS saat kegiatan susur sungai menunggu di finis.
Selain itu, ketiganya juga memiliki sertifikat Kursus Mahir Dasar (MKD) Pramuka.
Sehingga, seharusnya mereka yang lebih memahami tentang bagaimana keamanan kegiatan kepramukaan.
Dalam kegiatan susur sungai tersebut, hanya ada empat pembina yang mendampingi para murid.
Empat pembina yang ikut mendampingi saat itu, dua merupakan laki-laki dan dua lagi perempuan.
"Bisa dibayangkan 249 siswa hanya diampu oleh empat orang dewasa yang perannya sebagai pembina dan pengerak di situ," jelas Wakapolres Sleman.
Kegiatan Pramuka merupakan ekstrakurikuler wajib di SMP Negeri 1 Turi.
• Susur Sungai Berakhir Bencana, Guru SMPN 1 Turi Jadi Tersangka, Minta Maaf Sambil Tahan Tangis
Namun, ternyata di dalam kegiatan susur sungai tidak disertai dengan kesiapan yang matang, termasuk mempertimbangkan risiko yang bisa saja terjadi.
Sebelumnya diberitakan, 10 siswa SMPN 1 Turi tewas terseret arus saat susur Sungai Sempor, Jumat pekan lalu.
Terkait kejadian itu, polisi menetapkan tiga tersangka, yaitu IYA, R, dan DDS. Ketiganya dianggap lalai hingga menyebabkan orang lain kehilangan nyawa.