Imbas Virus Corona, Sastra Indonesia Unpad Terapkan Perkuliahan Streaming bagi Mahasiswa Asal Cina

Sebanyak 23 dari 72 mahasiswa asing Universitas Padjadjaran (Unpad) asal Tiongkok atau Cina tertahan dan tidak dapat mengikuti kegiatan perkuliahan

Penulis: Cipta Permana | Editor: Dedy Herdiana
Istimewa
Suasana kegiatan perkuliahan live streaming Prodi Sastra Indonesia di Kampus Unpad Jatinangor, sebagai solusi tertahannya mahasiswa asing asal Tiongkok seiring pemberlakuan kebijakan travel warning akibat virus corona, Kamis (20/2/2020). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Cipta Permana

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG -  Sebanyak 23 dari 72 mahasiswa asing Universitas Padjadjaran (Unpad) asal Tiongkok atau Cina tertahan dan tidak dapat mengikuti kegiatan perkuliahan semester genap secara langsung di kampus yang telah dimulai sejak Senin (17/2/2020) lalu.

Hal ini terjadi karena Seiring masih diberlakukannya kebijakan travel warning bagi waga asal Tiongkok menuju Indonesia oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia, sebagai upaya pencegahan penularan virus corona di tanah air.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, Program Studi Sastra Indonesia Unpad mensiasatnya dengan menggelar perkuliahan secara Live Streaming yang dapat diikuti oleh para mahasiswa asingnya yang kini berada di Tiongkok melalui aplikasi bernama Zoom.

Bisnis Logistik dari Cina Turun Hingga 30 Persen, Dampak Virus Corona Mulai Ancam Industri Tanah Air

Ini 2 Opsi Penjemputan 74 WNI yang Negatif Virus Corona di Kapal Pesiar Jepang Diamond Princess

Ketua Prodi Sastra Indonesia Unpad, Dr. Lina Meilinawati M.Hum menjelaskan, para mahasiwa asal Tiongkok yang tertahan tersebut, merupakan mahasiswa yang mengikuti program pertukaran mahasiswa dengan beasiswa full degree selama satu tahun untuk program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di prodi Sastra Indonesia pada Fakultas Ilmu Budaya Unpad, sejak September 2019 lalu.

"Kuliah daring atau live streaming ini dibagi ke dalam dua kelas yaitu, kelas prodi Bahasa dan Budaya Indonesia serta kelas prodi Mandarin. Dalam kegiatannya terdapat sepuluh mata kuliah, dengan bobot nilai 3 SKS per mata kuliah yang terbagi menjadi dua SKS perkuliahan selama 1,5 jam dan satu SKS untuk tugas," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon. Kamis (20/2/2020).

Lina menambahkan, selain memfasilitasi perkuliahan secara daring, para mahasiswa juga akan mendapatkan materi berupa modul digital sehingga bisa dibaca di sana. Termasuk diperbolehkan untuk mengumpulkan tugas melalui surat elektronik.

"Meskipun ada perbedaan waktu antara Indonesia dan di sana (Tiongkok) sekitar dua jam, tapi pelaksanaan kegiatan perkuliahan sejauh ini tidak ada kendala apapun, dan semua mahasiswa mendukung akan hal ini, apalagi mereka (23 mahasiswa) tidak boleh banyak keluar rumah karena kebijakan otoritas pemerintah setempat," ucapnya.

Disinggung mengenai hingga kapan pelaksanaan kuliah streaming berlangsung, Lina menuturkan, pihaknya akan terus menggelar kegiatan tersebut, hingga kebijakan larangan travel warning di cabut dan para mahasiswanya dapat mengikuti perkuliahan secara tatap muka di kelas.

"Kami akan melakukan ini hingga kebijakan larangan turis asal Tiongkok untuk datang ke Indonesia berakhir, sehingga para mahasiswa kami bisa kembali untuk mengikuti perkuliahan secara langsung," ujarnya.

Lina menuturkan, berdasarkan komunikasi yang terus terjalin antara dirinya dengan para mahasiwa asing di Tiongkok, kondisi kesehatan para mahasiswa baik-baik saja dan dalam keadaan sangat sehat, dengan demikian tidak ada yang perlu di khawatirkan terkait paparan virus corona kepada mereka.

Selain para mahasiswa asing, terdapat sepuluh mahasiswa Unpad juga yang tengah menjalani program pendidikan pertukaran pelajar di Xiangsihu Collage, Provinsi Guangxi.

Para mahasiswa tersebut dalam kondisi baik dan sehat. Terlebih, pihak Xiangsihu Collage sangat memperhatikan kondisi kesehatan dari warga negara asing, termasuk para mahasiswa asingnya dengan rutin melakukan pengecekan kondisi tubuh setiap harinya melalui termometer yang dibagikan.

"Semua mahasiswa kami di sana berasal dari Guangxi University For Nationalities dan Xiangsihu Collage yang keduanya berada di Kota Nanning Provinsi Guangxi. Semua mahasiswa dalam kondisi baik-baik saja, apalagi kaprodi di sana senantiasa memberikan kabar informasi terkini kepada kami," ujarnya.

Selain itu kondisi Kota Nanning yang berbatasan dengan Vietnam dan jauh dari Hubei, sehingga jauh dari pusat wabah.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved