Wagub Jabar dan Bupati Purwakarta Temui Warga yang Kemarin Demo Soal Proyek KCIC di Darangdan

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum bersama Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika meninjau

Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Ichsan
tribunjabar/nandri prilatama
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum bersama Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika meninjau 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum bersama Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika meninjau lokasi terdampak galian tanah proyek kereta api cepat di Kampung Nangeleng, Desa Depok, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, Rabu (19/2/2020).

Uu dan Anne mendengarkan aspirasi warga yang terdampak untuk dapat memberikan jalan solusinya.

Uu mengatakan kedatangannya ke lokasi sebagai bentuk langkah untuk mencari titik solusi dengan mengundang seluruh orang yang berkepentingan bersama dengan KCIC, PT Wika, dan Pemkab Purwakarta.

"Minggu-minggu ini kami akan rapatkan kembali bagaimana baiknya karena yang hadir dari pihak PT Wika bukan orang pengambil kebijakan," kata Uu di lokasi.

Uu juga menegaskan keinginan warga yang lahan sawahnya terdampak dari galian tanah ini sudah didengar oleh petugas dan akan ditindaklanjuti.

"Saya juga mengimbau ke warga agar tahu bahwa pembangunan KCIC ini merupakan proyek pemerintah pusat dan punya nilai manfaat untuk masyarakat sehingga harus dapat saling memahami," ujarnya.

Pedagang Asongan Tewas Gantung Diri di Pintu Kamar, Keluarga Tolak Autopsi Anggap Ini Musibah

Kesempatan yang sama, Ambu Anne mengatakan Pemkab Purwakarta sebenarnya sudah memfasilitasi terkait hal ini pada Desember 2019 dengan ada beberapa titik termasuk fasilitas umum di dalamnya.

"Soal jalan yang dilintasi KCIC ini ada memorandum of understanding (MoU) seperti di Jalan Militer ini dan Jalan Cikaobandung bahkan ada perjanjian kerjasama sudah disiapkan," katanya.

Masalah yang terjadi sehingga menjadi ramai di Desa Depok Kecamatan Darangdan Purwakarta ini, menurut Anne, PT Wika memang menginginkan secara langsung dengan warga karena lahan yang terdampaknya itu merupakan milik perseorangan.

"Jadi, ya kami biarkan dan kami tak ikat dalam MoU berkas-berkasnya. Ternyata, komitmen tersebut sampai sekarang belum terealisasi. Semoga hari ini segera dapat terealisasi," katanya.

Sebelumnya, puluhan warga dari Kampung Nangeleng, Desa Depok, Kecamatan Darangdan, menggerudug lokasi pengurugan tanah proyek kereta cepat (KCIC) yang berada di Kampung Curug, Selasa (18/2/2020).

Puluhan warga ini meminta pemerintah pusat untuk membayarkan ganti untung akibat proyek nasional ini. Salah seorang warga, Atini (50) warga Putat, Desa Sirnamanah, Kecamatan Darangdan mengatakan keluarganya kelaparan karena mata pencaharian satu-satunya yakni pertanian justru tertimbun oleh urugan tanah yang dilakukan oleh pihak KCIC.

Remaja 17 Tahun di Indramayu Ini Lumpuh Cita-citanya Jadi Polisi, Langsung Dijenguk Puluhan Polisi

Dia mengaku sudah tiga kali lakukan pertemuan tapi hingga saat ini tak ada terealisasi ganti untungnya.

"Geura dibayar, geus tilu kali teu berhasil pemerintah ( segera bayar, sudah tiga kali tidak berhasil pemerintah) yang justru merugikan kami sebagai rakyat kecil," ujar Atini sambil menangis.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved