Kongres PAN Ricuh Hingga Aksi Ada Aksi Lempar Kursi, Sejumlah Kader Terluka
Kericuhan mewarnai hari kedua Kongres V Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/2/2020).
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Kericuhan mewarnai hari kedua Kongres V Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/2/2020).
Para peserta saling serang dan melempar kursi. Puluhan dari mereka terluka.
Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais yang semula duduk di barisan depan bersama para tokoh senior PAN lainnya, terpaksa dievakuasi keluar ruangan pleno.
Begitu pula Ketua Umum PAN 2010-2015, Hatta Rajasa. Namun, Hatta Rajasa kembali masuk tak lama kemudian. Sempat terlihat ia pun ikut mencoba menenangkan para peserta.
Tak hanya saling melempar kursi, sejumlah pendukung calon ketua umum PAN Zulkifli Hasan dan calon ketua umum PAN Mulfachri Harahap juga saling maki dan saling melempar botol air mineral. Mereka juga terlibat saling dorong.
• BREAKING NEWS: Zulkifli Hasan Terpilih Kembali Jadi Ketua Umum PAN
Melalui pengeras suara dari posium, Zulkifli Hasan berulang kali meminta peserta mengakhiri lempar-lemparan kursi dan kembali duduk ke tempat masing-masing.
"Zulhas di sini saudara-saudaraku, duduk di kursi masing-masing. Lempar-lemparan setop, cukup! Ambil tempat duduk masing-masing!" teriak Zulkifli.
Namun, alih-alih berhenti, aksi saling melempar kursi justru semakin menjadi.
Saat yang sama, sejumlah peserta yang berada di barisan depan kompak menyanyikan yel-yel dan meneriakkan nama Zulkifli agar dapat kembali menduduki kursi PAN 1. "Zulkifli, Zulkifli, Zulkifli," teriak mereka.
Mendengar itu, Zulkifli kembali mencoba menenangkan pendukungnya dan meminta semua peserta kembali menduduki kursi masing-masing dan melanjutkan rapat pleno.
Tapi kembali suasana memanas lantaran sejumlah peserta di sisi kanan ruangan meneriaki nama Mulfachri Harahap agar menjadi ketua umum PAN periode 2020-2025. "Mulfachri, Mulfachri, Mulfachri," teriak mereka.
Suasana panas baru mereda setelah sejumlah aparat kepolisian, dipimpin langsung Kapolda Sulawesi Tenggara, Brigadir Jenderal Merdisyam masuk ke arena sidang dan memisahkan para peserta kongres yang bertikai.
Sebagian peserta dibawa keluar, termasuk puluhan yang terluka. Penjagaan diperketat.
Kericuhan terjadi tidak lama setelah steering committee (SC/panitia pengarah) melakukan sterilisasi peserta kongres di dalam ruang rapat.
Suasana memanas setelah sejumlah peserta kongres yang tidak memiliki hak suara berhasil masuk ke ruangan rapat pleno.