Kemana Saja Ayah Desi Sulistina ABG yang Ditemukan Tewas di Gorong-gorong? Ini Pengakuannya

Jasad Desi ditemukan dalam gorong-gorong setelah dinyatakan hilang sejak berangkat sekolah, Kamis (23/1/2020).

Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Firman Suryaman
Budi Rahmat (45) saat ditemui di rumah kontrakannya di Kecamatan Tawang, Selasa (11/2/2020) sore. Anaknya, Delis Sulistina, ditemukan tak bernyawa di dalam gorong-gorong depan SMP Negeri 6 Kota Tasikmalaya, Senin (27/1/2020). 

Tapi nyatanya sampai hari ke tujuh tahlinan, dia tak memperlihatkan batang hidungnya lagi.

Menurut Wati, mantan suaminya sudah menikah lagi dan bekerja di sebuah rumah makan di Jalan BKR.

"Dia sudah menikah lagi dan setiap bulan memberi uang untuk ank-anaknya Rp 100 ribu," ujarnya.

Namun Wati tak mempersoalkan besaran uang itu karena dia pun maklum terhadap kondisi perekonomian suaminya.

 Siswi SMP di Tasik Ditemukan Tewas di Gorong-gorong, Orang Tua Yakin Kematian Tak Wajar

 Kabar Terkini Kasus ABG Ditemukan Tewas di Gorong-gorong Depan Sekolah, Ini Upaya Sekolah

Yakin Desi Sulistina Dibunuh

Hasil autopsi untuk menentukan penyebab kematian Delis Sulistina (13) alias Desi, tinggal menghitung hari. Ibu kandung Delis, Wati Candrawati (46), tetap yakin kematian putri sulungnya itu tak wajar.

Desi ditemukan tak bernyawa di dalam gorong-gorong depan sekolahnya, SMP Negeri 6 Jalan Cilembang Kota Tasikmalaya, Senin (27/1/2020).

Keesokan harinya, Selasa (28/1/2020), jasad Delis diautopsi.

Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Anom Karibianto, menyatakan, hasil autopsi baru bisa diketahui minimal dua minggu.

"Nanti dari hasil autopsi akan diketahui penyebab kematian korban, apakah karena tindak kejahatan atau meninggal secara wajar," katanya saat itu.

 Pembunuh Sadis dari Cianjur Ini Mengaku Resah Selama 4 Tahun Melarikan Diri, Dibayangi Hantu Korban

Jika tak meleset, hasil autopsi akan diketahui Selasa (11/2/2020) atau sekitar lima hari lagi.

"Saya ingin segera mengetahui hasilnya. Tapi saya tetap yakin bahwa kematian Delis tidak wajar. Bagaimana bisa ia masuk ke dalam gorong-gorong yang begitu kecil," ujarnya, Kamis (6/2/2020).

Wati mengaku hatinya merasa sakit pasca kematian Desi.

"Hati ini tambah sakit. Mudah-mudahan hasil autopsi tang tinggal lima hari ini bisa meringankan kesedihan saya," katanya.

Ia menyebutkan, setiap akan beli sesuatu ke warung atau membereskan rumah, pasti ingat Desi. Karena kedua pekerjaan itu selalu dikerjakan Desi.

"Setiap mau beres-beres rumah atau pergi ke warung, saya selalu sedih. Ingat Desi. Karena dia lah yang biasa mengerjakannya," ujar Wati.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved